EtIndonesia. Dalam sebuah langkah yang sangat dinanti, Hamas dijadwalkan akan melaksanakan pelepasan sandera terbesar sejak dimulainya pertukaran sandera antara Israel dan Hamas. Operasi yang menjadi bagian dari perjanjian gencatan senjata bulan lalu ini mencuat di tengah ketegangan yang terus meningkat di kawasan ini.
Rincian Pertukaran Sandera
Dalam perjanjian terbaru, Israel akan melepaskan 369 warga Palestina sebagai imbalan atas tiga sandera yang ditahan Hamas. Adapun rincian dari 369 orang yang akan dibebaskan tersebut adalah sebagai berikut:
- 333 orang adalah mereka yang ditangkap oleh Pasukan Pertahanan Israel selama Perang Gaza.
- 25 orang akan dikirim kembali ke Gaza atau dikeluarkan melalui Mesir.
- 1 orang akan dikembalikan ke Yerusalem Timur.
Pihak Hamas mengumumkan bahwa sandera yang ditahan meliputi seorang warga Israel, seorang warga Amerika, dan seorang warga Israel keturunan Rusia. Menariknya, Hamas menyatakan bahwa langkah ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Kebijakan dan Dialog Regional
Sementara itu, Seorang pejabat senior Hamas, Musa Abu Marzuq, mengungkapkan bahwa akan diadakan dialog intensif dengan Amerika Serikat guna memperbaiki kondisi rakyat Palestina. Pernyataan ini muncul bersamaan dengan pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Mesir yang menegaskan bahwa negara tersebut tidak akan terlibat dalam program pengusiran dan penempatan kembali warga Palestina. Namun, Amerika Serikat mengancam akan menghentikan bantuan militer kepada Mesir apabila rencana pemindahan warga Palestina ke wilayah Mesir, yang diusulkan oleh Trump, tidak mendapatkan persetujuan.
Langkah Tegas Argentina dan Implikasi Nuklir Iran
Dalam perkembangan terkait, Presiden Argentina, Javier Milei, mengambil keputusan bersejarah dengan mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi ekstremis. Keputusan ini menjadikan Argentina negara pertama di Amerika Selatan yang secara resmi menetapkan Hamas dalam kategori tersebut.
Di ranah lain, pada tanggal 14 Februari, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa Iran tengah mempercepat produksi minyak cairan yang diperkaya hingga 60%. Diperkirakan, persediaan minyak cairan Iran bisa mencapai 250 kilogram pada bulan Maret mendatang, sebuah perkembangan yang memicu kekhawatiran akan potensi eskalasi isu nuklir di Iran.
Ancaman Serangan Terhadap Fasilitas Nuklir Iran
Lebih lanjut, laporan dari Washington Post pada tanggal 13 Februari mengungkapkan bahwa Israel telah mempersiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Dalam laporan tersebut, seorang narasumber dari Gedung Putih menyatakan bahwa Israel siap untuk melakukan serangan, baik dengan dukungan Amerika Serikat maupun tanpa dukungan tersebut, jika Iran menolak untuk menyerahkan fasilitas nuklirnya seperti yang pernah terjadi di Libya.
Meskipun pada hari-hari terakhir pemerintahan Biden sempat dipertimbangkan, akhirnya pihak AS memutuskan untuk tidak mendukung aksi tersebut. Kini, keputusan mengenai langkah selanjutnya menjadi tanggung jawab kepemimpinan Trump.
Selain itu, intelijen AS terbaru menyebutkan bahwa selain target utama berupa fasilitas nuklir dan program rudal balistik, rencana inti Israel tetap diarahkan untuk menggulingkan rezim Iran secara menyeluruh. Seiring dengan intensifikasi persiapan tersebut, Angkatan Udara Israel juga mengumumkan bahwa delapan pesawat tempur F-35 yang telah diperbarui akan diserahkan pada bulan depan guna meningkatkan kemampuan operasional mereka.
Kesimpulan
Pelepasan sandera oleh Hamas dan pertukaran yang dilakukan dengan Israel tidak hanya mencerminkan dinamika negosiasi di kawasan, tetapi juga mengindikasikan adanya upaya strategis yang lebih luas melibatkan aktor regional dan internasional. Sementara itu, langkah-langkah tegas terhadap Iran serta klasifikasi Hamas sebagai organisasi ekstremis oleh Argentina semakin menambah kompleksitas situasi geopolitik yang tengah berlangsung. Masyarakat internasional kini menyaksikan dengan cermat bagaimana rangkaian peristiwa ini akan mempengaruhi stabilitas kawasan Timur Tengah dan dinamika politik global.