Pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa mulai pukul 18:00 pada 15 Februari, mereka telah menghentikan sementara pengunduhan aplikasi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek buatan Tiongkok dari toko aplikasi. Pada saat yang sama, mereka juga meluncurkan investigasi terhadap perusahaan induk DeepSeek terkait cara pengumpulan dan pengelolaan data pengguna.
EtIndonesia. Pada 17 Februari, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan (PIPC), Choi Jang-hyuk, dalam konferensi pers menyatakan bahwa setelah penyelidikan, ditemukan bahwa aplikasi DeepSeek mengumpulkan data pribadi secara berlebihan dan berpotensi menimbulkan risiko bagi keamanan nasional Korea Selatan.
Wakil Ketua PIPC, Choi Jang-hyuk: “Setelah analisis, kami mengkonfirmasi bahwa ada kekurangan dalam layanan ini, termasuk dalam aspek pengoperasian pihak ketiga, fungsi komunikasi, serta kebijakan privasi, seperti yang telah disoroti oleh media domestik maupun internasional.”
Pemerintah Korea Selatan menegaskan bahwa meskipun pengguna yang telah mengunduh DeepSeek sebelumnya masih dapat terus menggunakan aplikasi tersebut, mereka disarankan untuk menghapusnya atau menghindari memasukkan informasi pribadi sampai masalah ini terselesaikan.
Choi Jang-hyuk: “Selama masa penangguhan (pengunduhan), Komisi Perlindungan Informasi Pribadi akan secara ketat memantau langkah-langkah perlindungan data pribadi dari DeepSeek untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang perlindungan data Korea dan mengurangi kekhawatiran atas pelanggaran privasi warga negara kami.”
Sejumlah lembaga pemerintah dan perusahaan di Korea Selatan telah memblokir model kecerdasan buatan DeepSeek dari jaringan mereka atau melarang karyawan menggunakannya dalam pekerjaan.
Langkah ini menjadikan Korea Selatan sebagai negara terbaru yang melarang penggunaan DeepSeek pada perangkat pemerintah, setelah Amerika Serikat, Prancis, Italia, Australia, India, dan Taiwan.
Dalam kebijakan privasinya, DeepSeek menyatakan bahwa mereka menyimpan data pengguna di server yang berlokasi di Tiongkok.
Karena DeepSeek juga memiliki mekanisme pemantauan konten secara real-time serta memperkuat narasi propaganda Partai Komunis Tiongkok (PKT), komunitas internasional semakin khawatir bahwa aplikasi ini bisa menjadi alat baru bagi PKT untuk melakukan sensor informasi dan manipulasi opini publik. (Hui)
Sumber : NTDTV.com