Epidemi di Tiongkok Mengganas, Pemerintah Tutup Informasi Hingga Masyarakat Bongkar Kebenarannya

EtIndonesia. Wabah penyakit di Tiongkok semakin parah, dengan banyak pasien dalam kondisi kritis yang meninggal mendadak. Namun, pemerintah Partai Komunis Tiongkok (PKT) terus menyembunyikan kebenaran tentang situasi pandemi.

Komisi Kesehatan Nasional dan Pusat Pengendalian Penyakit Tiongkok mengklaim bahwa saat ini adalah musim puncak penyakit pernapasan, dengan tingkat positif virus influenza terus meningkat, terutama flu tipe A. Namun, banyak warga mengungkapkan bahwa gejalanya sangat mirip dengan COVID-19, bahkan lebih parah.

Seorang wanita yang melakukan siaran langsung mengatakan: “Rasanya persis seperti saat pandemi COVID-19 dulu, benar-benar sama, seluruh tubuh terasa lemas dan sakit. Saat pergi ke rumah sakit, dokter pun mengatakan tidak ada pengobatan yang efektif, hanya bisa mengandalkan daya tahan tubuh sendiri.”

Seorang warga Tiongkok lainnya menambahkan: “Sejujurnya, mereka menyebut ini flu tipe A, tapi menurut saya tidak ada bedanya dengan COVID-19 sebelumnya, bahkan lebih serius.”

Data terbaru yang dirilis oleh pemerintah PKT menunjukkan bahwa pada Januari lalu terdapat lebih dari 2,8 juta kasus infeksi penyakit menular akibat flu, namun hanya dilaporkan 9 kematian.

Namun, banyak orang tua di media sosial mengungkapkan bahwa banyak anak-anak mengalami demam tinggi akibat flu, dan meninggal karena tidak mendapatkan perawatan yang tepat.

Seorang warga mengatakan: “Flu tipe A kali ini sangat parah! Saya melihat banyak anak yang tidak mendapatkan perawatan terbaik akhirnya mengalami pneumonia parah (white lung). Bahkan, beberapa anak mengalami miokarditis dan ada yang kehilangan nyawa karena ini.”

Banyak warga Tiongkok melaporkan bahwa semakin banyak orang di sekitar mereka yang meninggal akibat infeksi flu yang disebut “flu tipe A”, sementara rumah sakit dan krematorium penuh sesak.

Seorang warga Beijing, Zhang, berkata: “Orang-orang di sekitar saya banyak yang mengalami demam dan flu, mereka menyebutnya flu tipe A. Tapi diam-diam banyak yang mengatakan ini adalah COVID-19. Banyak yang meninggal mendadak. Saya punya seorang kerabat, seorang pemuda, dia mengalami flu parah dan tiba-tiba meninggal dunia.”

Seorang warga Xiamen, Fujian, bernama Li mengatakan: “Banyak kerabat, teman, dan rekan kerja saya meninggal. Gejalanya biasanya berupa pneumonia putih dan masalah jantung. Krematorium telah menambah tungku pembakaran, dan sekarang banyak daerah yang kembali mengizinkan penguburan tanah.”

Seorang pekerja di industri pemakaman di Tiongkok mengungkapkan bahwa saat ini jumlah kematian sangat tinggi sehingga krematorium kewalahan.

Seorang warga dari Xuchang, Henan, Zhao mengatakan: “Banyak orang meninggal dalam periode ini, krematorium pun harus mengantri untuk kremasi. Penyakit yang menyebar saat ini tetaplah COVID-19, dan rumah sakit pun penuh sesak.”

Seorang warga dari Tangshan, Hebei, Liu mengatakan: “Di sekitar saya, banyak yang terkena kanker atau stroke, dan kasus kematian mendadak semakin banyak. Krematorium juga sangat sibuk.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS