Putaran Kedua Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Akan Dimulai, Israel Tarik Pasukan dari Lebanon, Tinggalkan 5 Pos Militer

EtIndonesia. Tentara Israel menarik diri dari wilayah selatan Lebanon, namun tetap mempertahankan sejumlah kecil pasukan untuk melindungi warga setempat. Sementara itu, putaran kedua negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan segera dimulai. Israel menargetkan pembebasan semua sandera dan demiliterisasi penuh Jalur Gaza.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengatakan bahwa Israel akan melakukan negosiasi tidak langsung dengan kelompok militan Palestina, Hamas, terkait tahap kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza minggu ini.

Dia menegaskan bahwa Israel berkomitmen untuk memastikan pembebasan semua sandera dan demiliterisasi penuh Gaza.

“Kami tidak akan menerima keberadaan Hamas atau organisasi teroris lainnya di Gaza,” katanya.

Saar juga menegaskan bahwa Otoritas Palestina telah mempromosikan kekerasan dan mendukung terorisme, sehingga Israel tidak akan menerima mereka sebagai penguasa sipil Gaza.

Presiden AS Trump: “Amerika akan mengambil alih Jalur Gaza.”

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa usulan Presiden AS Donald Trump agar Amerika Serikat mengambil alih Gaza patut dipertimbangkan.

Dalam tahap pertama negosiasi yang masih berlangsung, sebanyak 19 sandera Israel telah dibebaskan, dan diperkirakan 14 lainnya akan menyusul, di mana 6 di antaranya diyakini masih hidup. Israel berharap dapat menyelamatkan mereka pada hari Sabtu mendatang.

Selain itu, pada  Kamis, jenazah 4 sandera akan diserahkan, termasuk dua anak kecil yang menjadi korban. Salah satunya, Kfir, diculik ketika masih berusia 9 bulan.

Para pengamat memperkirakan bahwa tahap kedua negosiasi akan lebih sulit, mengingat masih ada perbedaan besar antara Israel dan Hamas terkait pengelolaan Gaza pasca perang.

Israel Tarik Pasukan dari Lebanon, Namun Tetap Menjaga 5 Pos Strategis

Pada 18 Februari menandai batas waktu penarikan pasukan Israel dari Lebanon yang sebelumnya sempat ditunda. Berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hizbullah Lebanon tahun lalu, Israel menarik pasukannya dari wilayah perbatasan selatan Lebanon pada hari itu. Sementara itu, tentara Lebanon bersama pasukan penjaga perdamaian PBB dikerahkan ke wilayah tersebut.

Setelah penarikan pasukan Israel, banyak warga Lebanon mulai kembali ke desa-desa di selatan.

Namun, demi menjamin keamanan penduduk di perbatasan utara Israel, militer Israel mengumumkan bahwa mereka tetap mempertahankan kehadiran di “5 pos strategis” di dekat perbatasan.

Seorang warga perbatasan utara Israel, Moskovitz, mengatakan: “Sebagian besar warga Israel masih takut. Kami berharap semuanya tetap aman, dan Israel Defense Forces (IDF) dapat melindungi kami.”

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa jika Hizbullah melakukan tindakan yang mengancam, Israel akan segera mengambil tindakan balasan. Berdasarkan perjanjian tersebut, Hizbullah diwajibkan mundur ke utara Sungai Litani dan membongkar seluruh infrastruktur militernya di wilayah selatan Lebanon. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS