EtIndonesia. Menurut laporan Ukrainska Nezalezhna (Ukraina Independent News Agency) pada tanggal 20 Februari, sebagian besar pemimpin Eropa mendukung keanggotaan Ukraina di NATO. Namun, ada beberapa negara yang menolak hal tersebut.
Mengutip laporan dari Anadolu Agency Turki, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengungkapkan kekecewaannya terhadap negara-negara yang menolak keanggotaan Ukraina di NATO.
Zelenskyy secara terang-terangan menyebut Hungaria, Slovakia, Jerman, dan Amerika Serikat sebagai negara yang menghambat langkah Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Dia juga menekankan bahwa faktor AS memiliki pengaruh besar dalam keputusan ini.
“Jika bergabung dengan NATO bukanlah solusi, lalu apa lagi yang bisa kita bicarakan mengenai jaminan keamanan?” kata Zelenskyy dengan nada kecewa.
Dia juga menegaskan bahwa Ukraina memiliki militer yang kuat, tetapi untuk mempertahankannya, dukungan finansial dan persenjataan dari negara-negara Barat sangatlah penting.
Pada bulan September 2022, Ukraina secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan NATO. Kemudian, dalam KTT NATO yang diadakan di Washington pada Juli 2024, para anggota menyatakan dengan tegas bahwa “masa depan Ukraina ada di NATO”.
AS: Keanggotaan Ukraina di NATO Tidak Realistis
Meskipun beberapa negara NATO menyatakan dukungan mereka terhadap keanggotaan Ukraina, pernyataan terbaru dari pejabat tinggi AS justru menunjukkan arah yang berbeda.
Menteri Pertahanan AS, Peter Hagseth, mengatakan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO adalah sesuatu yang tidak realistis.
“Mengejar tujuan yang tidak mungkin ini hanya akan memperpanjang perang dan menyebabkan lebih banyak penderitaan,” ujar Hagseth.
Pendapat ini juga mendapat dukungan Presiden AS Donald Trump.
Dalam pernyataannya terkait penghapusan keanggotaan Ukraina dari agenda NATO, Trump mengatakan bahwa dia “tidak keberatan” dengan langkah tersebut.
“Menurut saya, keanggotaan Ukraina di NATO bukanlah sesuatu yang realistis,” ujar Trump.
Masa Depan Ukraina di NATO: Masih Jauh dari Kenyataan
Dengan meningkatnya tekanan dari negara-negara Eropa untuk memberikan dukungan kepada Ukraina, sementara AS justru cenderung menolak keanggotaan Ukraina di NATO, situasi ini semakin menambah kompleksitas geopolitik di kawasan tersebut.
Keputusan akhir mengenai masa depan Ukraina di NATO kini bergantung pada negosiasi antara negara-negara anggota, dengan AS dan beberapa negara Eropa memainkan peran kunci dalam menentukan arah kebijakan aliansi tersebut.(jhn/yn)