EtIndonesia. Laporan terbaru dari laboratorium penelitian kecerdasan buatan (AI) di Amerika Serikat menunjukkan bahwa rezim otoriter PKT dan Iran sedang membajak dan memanfaatkan model AI buatan AS untuk melakukan aktivitas jahat, dengan tujuan diam-diam memperluas pengaruh narasi propaganda mereka.
Laporan OpenAI mengungkapkan bahwa aktor ancaman dari Tiongkok dan Iran telah menggunakan berbagai cara untuk memanfaatkan model AI dari perusahaan AS, termasuk OpenAI dan Meta, demi menyebarkan propaganda anti-Amerika dan mencemarkan nama tokoh demokrasi asal Tiongkok.
Dalam salah satu kasus, sebuah akun di platform AI ChatGPT menghasilkan komentar yang menyerang Cai Xia, seorang pembangkang Tiongkok. Namun, artikel-artikel tersebut tidak berhasil menarik banyak perhatian dari pembaca.
Selain itu, aktor ancaman tersebut menggunakan ChatGPT untuk menghasilkan berita panjang berbahasa Spanyol yang berisi propaganda anti-Amerika. Artikel-artikel ini kemudian diterbitkan oleh media arus utama di Amerika Latin, dengan beberapa di antaranya menggunakan nama pribadi sebagai penulis, sementara yang lain mencantumkan perusahaan Tiongkok sebagai sumber.
OpenAI menekankan bahwa ini adalah pertama kalinya aktor ancaman asal Tiongkok, menggunakan model AI buatan AS untuk menyisipkan artikel panjang di media arus utama Barat, dengan sasaran audiens di Amerika Latin untuk menyebarkan propaganda anti-Amerika.
Dalam kasus lain, sekelompok akun ChatGPT memanfaatkan model OpenAI untuk menerjemahkan dan membuat komentar guna mempromosikan situs web phishing. Konten palsu ini kemudian disebarkan di platform media sosial seperti X (Twitter) dan Facebook. Meta melaporkan bahwa situs phishing tersebut kemungkinan berasal dari kelompok penipuan baru yang bermarkas di Kamboja. (Hui)
Sumber ; NTDTV,com