EtIndonesia. Dalam beberapa bulan terakhir, The New York Times telah menerbitkan laporan-laporan yang tidak akurat tentang Shen Yun dan Falun Gong, yang bertepatan dengan strategi baru PKT (Partai Komunis Tiongkok) untuk menekan Falun Gong di luar negeri.
Dr. Qin Jin, Ketua Aliansi Demokratik Tiongkok, mengatakan bahwa jika media Amerika mempropagandakan untuk PKT, itu akan merugikan Amerika Serikat.
Dr. Qin Jin adalah Ketua Aliansi Demokratik Tiongkok dan doktor sosiologi dari Universitas Sydney. Ia telah menonton pertunjukan Shen Yun beberapa kali.
Dr. Qin Jin: “Saya telah menonton Shen Yun beberapa kali. Saya merasa pertunjukan ini memiliki makna positif dalam mempromosikan budaya tradisional Tiongkok. Pertunjukan Shen Yun mengingatkan manusia untuk mengikuti kebaikan hati. Di dunia saat ini yang penuh kekacauan moral, saya rasa Shen Yun dapat memberikan kontribusi besar dalam memulihkan hati nurani manusia.”
Shen Yun Performing Arts berbasis di New York dan memiliki misi untuk menghidupkan kembali budaya tradisional Tiongkok yang hampir hancur akibat PKT. Pertunjukannya juga menampilkan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong oleh PKT. Falun Gong adalah sebuah disiplin spiritual yang telah mengalami penganiayaan sistematis di Tiongkok selama 25 tahun terakhir.
Dr. Qin Jin mengetahui tentang Falun Gong melalui peristiwa “Aksi Damai 425” pada tahun 1999 dan menyaksikan penyebaran Falun Gong yang luas di Tiongkok dan luar negeri.
Dr. Qin Jin: “Setelah tragedi Tiananmen tahun 1989, ideologi PKT tidak lagi mampu mempengaruhi masyarakat umum, sehingga muncul kekosongan spiritual di Tiongkok. Ketika Falun Gong mulai menyebar, ia dengan cepat menjadi praktik qigong yang dominan di Tiongkok dan segera menyebar ke luar negeri. Banyak orang di luar negeri juga mulai berlatih Falun Gong. Hal ini memberikan kesan mendalam bagi saya. Praktik ini tidak hanya mengisi kekosongan spiritual di Tiongkok, tetapi juga memiliki manfaat besar untuk kesehatan fisik dan mental manusia.”
Setelah PKT mulai menganiaya Falun Gong, sejumlah seniman terkemuka Tiongkok datang ke Amerika Serikat dengan hampir tanpa harta benda. Dengan usaha sendiri dan tanpa dukungan pemerintah atau perusahaan mana pun, mereka berhasil mendirikan Shen Yun Performing Arts. Pertunjukan mereka yang murni, indah, dan penuh kebaikan telah mendapat pujian di seluruh dunia. Kini, Shen Yun telah menjadi kelompok seni tari klasik Tiongkok terkemuka di dunia.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, The New York Times menerbitkan artikel-artikel yang menyerang Shen Yun dan komunitas praktisi Falun Gong.
Laporan-laporan tersebut sengaja memutarbalikkan ajaran Falun Gong dan menggambarkan Shen Yun sebagai lingkungan yang “kasar,” sementara praktisi Falun Gong dilukiskan sebagai pengikut fanatik yang “dibutakan.” Meski berbagai pihak, termasuk Shen Yun, berusaha memberikan informasi yang benar, The New York Times tetap mengabaikannya.
Fenomena yang jarang terjadi ini, serta waktu terjadinya, sejalan dengan strategi baru PKT untuk menyerang Falun Gong secara transnasional.
Menurut informasi dari pakar hukum Tiongkok di Australia, Yuan Hongbing, sebelum Kongres Nasional PKT ke-20, Xi Jinping memerintahkan strategi baru untuk menekan Falun Gong. Strategi utama adalah melancarkan perang media dan hukum terhadap Falun Gong di Amerika Serikat.
Dr. Qin Jin: “Jika media di luar negeri, terutama media berbahasa Mandarin, mereka jelas-jelas hanya bertindak sesuai keinginan PKT demi uang. Namun, jika media Amerika seperti The New York Times melakukan hal yang sama, itu berarti mereka telah mengkhianati prinsip-prinsip jurnalisme dan nilai-nilai Barat. Tanpa kemenangan Trump kali ini, dunia akan hancur karena media arus utama dan pemerintah Barat semakin menyerupai PKT. Partai politik mereka semakin mirip dengan PKT, dan media mereka pun semakin mirip dengan media di Tiongkok. Kasus skandal yang terungkap oleh Elon Musk menunjukkan bahwa banyak lembaga tersebut bertindak demi uang. Oleh karena itu, mereka tidak akan ragu untuk memfitnah dan menyerang Trump, atau bahkan Falun Gong, jika dibutuhkan.”
Yuan Hongbing juga mengungkapkan bahwa baru-baru ini Xi Jinping memberikan dana tambahan kepada Chen Yixin, kepala Keamanan Nasional PKT, untuk lebih memperkuat serangan hukum dan propaganda terhadap Falun Gong di Amerika Serikat.
Menurut bocoran dari organisasi World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG) pada awal Januari, serangan lintas negara terhadap Falun Gong merupakan bagian dari rencana PKT untuk melemahkan Amerika Serikat. PKT khawatir pemerintah AS akan membantu Falun Gong. Target minimum dari perang opini ini adalah merusak hubungan antara Donald Trump dan komunitas Falun Gong.
Dr. Qin Jin: “Jika media-media ini menjual diri kepada PKT, maka itu akan membahayakan Amerika Serikat dengan membuat negara ini menjadi ‘seperti Tiongkok.’ Penyebaran berita palsu, fitnah terhadap Falun Gong, serta upaya memaafkan dan memoles kejahatan dunia adalah peran utama media-media tersebut. Namun, saya yakin tindakan mereka ini hanya dapat berlanjut sampai saat ini saja. Di masa depan, keadaan akan berubah.”
Dr. Qin Jin meyakini bahwa dengan langkah-langkah reformasi besar yang diambil oleh pemerintahan baru Amerika Serikat, masyarakat akan melihat perubahan signifikan dalam dua tahun ke depan. (Hui)
Sumber : NTDTV.com