Negosiasi AS-Ukraina dan AS-Rusia Berlangsung Bersamaan, PM Inggris Naikkan Anggaran Pertahanan Sebelum ke AS

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, akan mengunjungi Amerika Serikat setelah bertemu dengan para pemimpin Prancis dan Inggris. Di Washington, ia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Donald Trump, dan kemungkinan besar keduanya akan menandatangani perjanjian kerangka ekonomi antara AS dan Ukraina. Zelenskyy juga berharap dapat memperoleh jaminan pertahanan dari Washington dalam kunjungannya ini. Sementara itu, perwakilan tinggi Rusia dan Amerika Serikat akan mengadakan pertemuan langsung di Turkiye

EtIndonesia. Pada 26 Februari, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa Zelenskyy akan mengunjungi Gedung Putih  dan menandatangani “Perjanjian Kerangka Kerja Kerja Sama Ekonomi AS-Ukraina”, yang mencakup pengembangan sumber daya mineral utama.

Trump menilai bahwa bantuan besar yang telah diberikan AS kepada Ukraina selama tiga tahun terakhir seharusnya memberikan timbal balik bagi Amerika Serikat.

Presiden AS Donald Trump mengatakan: “Saya pikir ini wajar, karena para pembayar pajak kita tidak seharusnya menanggung beban ini sendirian, dan uang yang mereka keluarkan seharusnya tidak lebih besar daripada yang diberikan oleh negara-negara Eropa. Jadi, semuanya telah terselesaikan. Kami senang dengan hal ini.”

Namun, perjanjian tersebut belum mencakup jaminan keamanan yang diminta oleh Ukraina. Trump berpendapat bahwa hal tersebut sebaiknya menjadi tanggung jawab Eropa. Zelenskyy menyatakan bahwa ia akan membahas masalah ini secara langsung dengan Trump.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengumumkan di Doha, Qatar, bahwa pada  27 Februari, perwakilan tinggi Rusia dan AS akan bertemu di Istanbul, Turkiye, untuk membahas berbagai masalah bilateral yang sulit serta membahas pemulihan fungsi diplomatik yang normal.

Terkait usulan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenai solusi Eropa untuk konflik Ukraina, Lavrov mengecamnya sebagai perjanjian yang hanya mempertimbangkan kepentingan Ukraina. Rusia juga menolak gagasan tentang kehadiran pasukan penjaga perdamaian Eropa dalam penyelesaian konflik ini.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dijadwalkan mengunjungi Gedung Putih pada  27 Februari. Sebelum pertemuannya dengan Trump, Starmer telah menaikkan anggaran pertahanan Inggris dengan mengurangi dana bantuan luar negeri, meskipun mendapat tekanan.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengatakan: “Kita semua tahu bahwa keputusan ini telah dibuat tiga tahun lalu, sejak konflik Ukraina dimulai. Beberapa minggu terakhir ini mempercepat pemikiran saya tentang kapan kita seharusnya mengumumkan keputusan ini.”

Inggris mengumumkan bahwa pada tahun 2027, belanja pertahanannya akan ditingkatkan hingga 2,5% dari PDB, yang berarti tambahan pengeluaran sebesar 17 miliar dolar AS per tahun dibandingkan saat ini. Tidak hanya itu, hingga tahun 2035, anggaran pertahanan Inggris direncanakan mencapai 3% dari PDB.

Starmer menambahkan: “Ini adalah peluang besar, di mana kita dapat memanfaatkan investasi ini untuk membangun kembali basis industri Inggris.”

Masih harus dilihat apakah kunjungan Starmer ke AS akan dapat mempertahankan hubungan historis antara Inggris dan Amerika serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan Eropa dalam negosiasi gencatan senjata Rusia-Ukraina. Keputusan akhir akan tergantung pada hasil pertemuan kedua pemimpin besok. (hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS