‘Iron Dome’ Trump Kini Menjadi ‘Golden Dome’, Apa Itu dan Apa yang Menyebabkan Perubahan Nama Tersebut?

EtIndonesia. Donald Trump menyampaikan pidato di hadapan sidang gabungan Kongres pada hari Selasa (4/3) di mana dia menyebutkan inisiatif pertahanan rudal nasional ambisius pemerintahannya yang kabarnya diberi nama “Golden Dome for America”. Khususnya, sebuah nasihat yang dikirim kepada kontraktor pertahanan baru-baru ini menyatakan bahwa Trump telah mengganti namanya dari “Iron Dome for America” menjadi “Golden Dome for America”.

“Harap dicatat bahwa Departemen Pertahanan telah mengganti nama program ini dari ‘Iron Dome for America’ menjadi ‘Golden Dome for America’,” bunyi pesan Badan Pertahanan Rudal AS kepada kontraktor tertanggal 24 Februari, seperti dilaporkan Space News.

Seorang pejabat pertahanan mengonfirmasi bahwa perubahan nama tersebut telah disetujui oleh Gedung Putih, demikian dilaporkan publikasi tersebut.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Pete Hegseth pernah menyebutkan nama tersebut saat membahas program yang dilindungi dari potensi pemotongan anggaran. Saat membicarakannya, dia menyebut sistem tersebut sebagai “Golden Dome, atau Iron Dome'” dalam sebuah video.

Mengapa Iron Dome’ diganti namanya menjadi Golden Dome?

Masalah merek dagang dengan nama “Iron Dome” mungkin menjadi alasan mengapa pemerintahan Trump memutuskan untuk mengganti namanya menjadi “Golden Dome”. Defense News melaporkan bahwa “Iron Dome” adalah merek dagang terdaftar yang dimiliki oleh firma pertahanan Israel Rafael Advanced Defense Systems.

Perusahaan ini berada di balik pengembangan sistem Iron Dome Israel dalam kemitraan dengan Israel Aerospace Industries dan Badan Pertahanan Rudal AS. Ini mungkin menjadi alasan yang memungkinkan untuk perubahan nama, publikasi tersebut melaporkan.

Apa itu sistem rudal Golden Dome?

Sistem rudal tersebut berasal dari perintah eksekutif Trump pada tanggal 27 Januari di mana dia menyerukan perencanaan apa yang disebutnya “Iron Dome for America”. Sistem ini akan bertindak sebagai perisai berlapis-lapis generasi berikutnya yang akan melindungi seluruh wilayah AS dari ancaman dari “rudal balistik, hipersonik, dan jelajah.”

Sistem ini terinspirasi oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel tetapi akan beroperasi dalam skala yang jauh lebih besar. Angkatan Udara dilaporkan akan menembak jatuh pembom musuh sebelum rudal ditembakkan ke Amerika Serikat, menurut seorang perwira senior.

Sensor berbasis ruang angkasa akan menggantikan komponen-komponen penting. Sesuai perintah eksekutif, Departemen Pertahanan telah diarahkan untuk mengeksplorasi bagaimana potensi penyebaran pencegat berbasis ruang angkasa dapat membantu sistem dan peluncuran sebagai respons terhadap serangan.

Karena alasan ini, Angkatan Luar Angkasa kemungkinan akan memainkan peran penting dalam menyiapkan arsitektur Golden Dome. Publikasi Defenses Scoop melaporkan bahwa layanan tersebut telah membentuk “tim perencanaan terpadu teknis” lintas fungsi.(yn)

FOKUS DUNIA

NEWS