EtIndonesia. Athos Salomé, seorang pria berusia 38 tahun asal Brasil, sering disebut sebagai ‘Nostradamus yang Hidup’ Dia dikenal karena berhasil meramalkan berbagai peristiwa besar, termasuk wafatnya Ratu Elizabeth dari Inggris, akuisisi Twitter oleh Elon Musk, dan konflik Rusia-Ukraina. Baru-baru ini, Salomé mengeluarkan tujuh ramalan untuk tahun 2025, yang mencakup isu-isu penting dalam masyarakat modern.
Ramalan ‘Nostradamus Hidup’: Pada Tahun 2026, Kita Akan Tahu Seberapa Seriusnya hal Ini
Surat kabar Inggris Daily Mail pada 27 Februari melaporkan bahwa sang peramal mengklaim telah berhasil meramalkan puluhan peristiwa global pada tahun 2024. Dia juga menyebut bahwa pada tahun 2032, dunia akan mengalami “perubahan global,” menyusul perubahan prediksi NASA terkait risiko asteroid menabrak Bumi.
Athos Salomé, sang peramal dari Brasil, memberikan komentar yang mengkhawatirkan mengenai peningkatan kemungkinan asteroid YR4, yang dijuluki sebagai “penghancur kota”, menabrak Bumi.
Menurut NASA, risiko saat ini mencapai 3,1%, meningkat 5% dari prediksi sebelumnya, dengan peluang 1 banding 32 bahwa asteroid tersebut akan menabrak Bumi pada 22 Desember 2032.
“Apa pun yang terjadi, keberadaan kita di alam semesta ini selalu rapuh namun luar biasa,” ujar Salomé.
Peramal ini memprediksi bahwa sebelum mencapai Bumi, asteroid tersebut bisa saja “kehilangan kekuatan”, “terpental”, atau gahkan “musnah”. Dia menyatakan bahwa pada tahun 2026, kita akan benar-benar mengetahui seberapa serius ancamannya, namun dia juga mengakui bahwa kita sedang berada di “masa ketidakpastian”.
Sebelum pengumuman dari NASA, Salomé mengklaim telah meramalkan adanya asteroid pada tahun 2023.
Dia menambahkan: “Pertama kali saya membicarakan asteroid ini adalah pada tahun 2023, yang sebenarnya merujuk pada tahun 2032. Saya mengatakan bahwa pada November 2024 akan ada pengumuman, dan secara kebetulan, antara Juli hingga Desember, beberapa asteroid bertabrakan dengan Bumi, dan pada 27 Desember 2024, YR4 diumumkan secara resmi.”
Salomé juga menyatakan bahwa NASA secara rutin melacak asteroid yang berasal dari “benda-benda langit yang lebih besar” untuk mendapatkan “komposisi mineral dan logam” yang memiliki “potensi ilmiah” dan “ekonomi” yang signifikan.
Menurut para astronom, jika asteroid ini benar-benar memasuki atmosfer Bumi, dia mungkin akan meledak di udara dengan kekuatan sekitar 8 megaton TNT, setara dengan lebih dari 500 kali ledakan bom atom di Hiroshima.
Berbeda dengan asteroid selebar enam mil yang menyebabkan kepunahan dinosaurus 66 juta tahun yang lalu, asteroid 2024 YR4 diklasifikasikan sebagai “penghancur kota” yang berarti tidak akan menjadi bencana global, tetapi tetap berpotensi menimbulkan kerusakan besar.
Richard Moissl, Kepala Kantor Pertahanan Planet Eropa, menyebutkan bahwa ini adalah kejadian yang “sangat, sangat langka”.
“Saat ini, hal itu belum dianggap sebagai krisis. Itu bukan pemusnah dinosaurus. Itu bukan penghancur Bumi. Namun, untuk sebuah kota, itu bisa sangat berbahaya,” tambahnya.
Pernyataan dari NASA menjadikan asteroid ini sebagai batuan luar angkasa paling mengancam dalam sejarah prakiraan modern.
Terakhir kali asteroid berdiameter lebih dari 98 kaki menimbulkan risiko signifikan adalah pada tahun 2004, yaitu asteroid Apophis, yang kala itu memiliki kemungkinan 2,7% untuk menabrak Bumi pada tahun 2029. Namun, setelah pengamatan lebih lanjut, kemungkinan tersebut berhasil dieliminasi.
Asteroid 2024 YR4 pertama kali ditemukan oleh Observatorium El Sauce di Chili pada 27 Desember 2024. Saat itu, astronom memprediksi kemungkinan tumbukan sebesar 1,2%, cukup untuk segera menempatkan asteroid ini di puncak daftar risiko Sentinel milik NASA, yang memeringkat objek dekat Bumi (NEO) berdasarkan kemungkinan tabrakan dengan Bumi.
Koridor potensi dampak asteroid 2024 YR4 membentang dari Samudra Pasifik Timur, Amerika Selatan bagian utara, Samudra Atlantik, Afrika, Semenanjung Arab, hingga Asia Selatan. Meski demikian, Moissl menekankan bahwa saat ini masih terlalu dini untuk mempertimbangkan keputusan besar seperti relokasi.
Atau, asteroid 2024 YR4 mungkin akan memasuki atmosfer Bumi tetapi meledak di udara, fenomena yang dikenal sebagai “ledakan udara”, mirip dengan peristiwa asteroid Tunguska pada tahun 1908 yang meledak di atas Siberia dan menjadi tumbukan ledakan terbesar dalam sejarah.
“Masa Depan Seperti Kanvas Tak Bernoda”
Salomé juga meramalkan: “Masa depan seperti kanvas tak bernoda. Kita masih belum tahu peran apa yang akan kita mainkan di atasnya.”
Athos Salomé lahir pada 2 Oktober 1986 di Minas Gerais, Brasil. Pada awalnya, dia tampak seperti orang biasa. Namun, pada suatu hari di tahun 2014, saat badai petir melanda, dia bersama banyak orang lainnya terjebak di sebuah biara. Tiba-tiba, matanya berbalik putih, dia berjalan langsung ke altar, mengambil patung di salib, dan berkata kepada pastor serta semua orang di biara:
“Badai akan merusak tubuh, waktu perbaikannya akan dimulai pada minggu kedua bulan September.”
Orang-orang di biara tidak mengerti maksudnya, tetapi tak lama kemudian, berita datang bahwa patung Kristus di Gunung Corcovado, Brasil, rusak akibat badai. Setelah penelitian mendalam, otoritas terkait menetapkan waktu perbaikan dimulai tepat pada minggu kedua September.
Sejak saat itu, kemampuan Athos Salomé dalam meramalkan masa depan mulai mendapatkan perhatian. Media seperti Mirror dan Daily Star berlomba-lomba mewawancarainya. Dalam wawancara tersebut, ia menyebutkan serangkaian ramalan masa depan, yang banyak di antaranya terbukti benar.
Ramalan tersebut termasuk wafatnya Ratu Elizabeth, pembelian Twitter oleh Elon Musk, hingga pecahnya konflik Rusia-Ukraina.
7 Ramalan Mencengangkan untuk Tahun 2025
1. Eksperimen Gen “Manusia Sempurna”
Salomé meramalkan bahwa pada tahun 2025, eksperimen gen rahasia akan terungkap. Beberapa pemerintah dan perusahaan mungkin diam-diam mencoba menciptakan manusia yang lebih cerdas, lebih kuat, dan lebih tahan penyakit.
2. AI Menuju Jalan Tanpa Kembali
Salomé memperingatkan bahwa pada 2025, AI akan mencapai titik tanpa kembali. Beberapa teknologi mungkin sudah memiliki tanda-tanda kesadaran diri, membuat manusia semakin kehilangan kendali penuh atas AI.
3. Pengungkapan Informasi Alien
Dia berani memprediksi bahwa pada 2025, pemerintah mungkin akan secara resmi mengumumkan keberadaan alien, bahkan memberikan bukti konkret tentang kehidupan mikroba di luar Bumi.
4. Krisis Energi Global yang Direkayasa
Menurutnya, krisis energi pada 2025 mungkin bukan kejadian alami, tetapi digunakan sebagai alat kontrol global.
5. Kontroversi “Chip Bawah Kulit”
Teknologi chip implan akan semakin umum, namun juga memicu reaksi penolakan besar dari masyarakat.
6. Bencana Iklim Buatan Manusia
Salomé menyatakan bahwa intervensi iklim bisa memicu bencana alam yang belum pernah terjadi sebelumnya.
7. Terungkapnya Teknologi Militer Rahasia
Di bidang militer, dia meramalkan bahwa pada 2025, pangkalan militer rahasia dan teknologi canggih, termasuk perangkat pendorong gravitasi, mungkin akan terungkap.
Ramalan-ramalan ini tidak hanya memicu rasa penasaran, tetapi juga menyentuh isu-isu inti dalam masyarakat modern, mencerminkan kekhawatiran tentang masa depan kita yang tidak pasti. (jhn/yn)