Uni Eropa Galang 800 Miliar Euro untuk “Mempersenjatai Kembali Eropa” dan Bantuan Militer untuk Ukraina

EtIndonesia. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada Selasa (4/3) mengumumkan rencana ambisius lima poin untuk mengumpulkan dana sebesar 800 miliar euro guna “mempersenjatai kembali Eropa” dan memberikan bantuan militer darurat kepada Ukraina setelah Amerika Serikat menghentikan dukungan militernya ke Kyiv.

“Sebuah era baru telah datang kepada kita,” tulis von der Leyen dalam surat yang dikirimkan kepada para pemimpin negara anggota Uni Eropa, memperkenalkan rencana tersebut. Uni Eropa (UE) mengadakan pertemuan puncak di Brussel pada Kamis untuk membahas cara melanjutkan bantuan bagi Ukraina serta memperkuat pertahanan Eropa.

Von der Leyen menjelaskan berbagai opsi dan metode untuk segera meningkatkan pendanaan pertahanan Eropa.

“Eropa menghadapi bahaya nyata dan jelas dalam skala yang belum pernah kita lihat dalam masa dewasa kita,” kata von der Leyen, seperti dikutip oleh AFP.

Rencana meningkatkan pertahanan atau “Mempersenjatai Kembali Eropa” ini bertujuan untuk menciptakan Eropa yang aman dan tangguh dengan memobilisasi hampir 800 miliar euro dalam pengeluaran pertahanan.

Lima Poin Utama Rencana “Memperlengkapi Kembali Eropa”

  1. Melonggarkan Batasan Anggaran untuk Pertahanan

Bagian pertama dari rencana ini mengusulkan agar UE menghentikan sementara aturan ketat mengenai anggaran, memungkinkan negara-negara anggota untuk secara signifikan meningkatkan anggaran pertahanan mereka tanpa memicu “prosedur defisit berlebih” UE.

“Ini akan memungkinkan negara-negara anggota untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka tanpa harus menghadapi sanksi terkait defisit anggaran,” jelas von der Leyen.

  1. Pemberian Pinjaman 150 Miliar Euro untuk Investasi Pertahanan

Bagian kedua rencana ini memperkenalkan alat keuangan baru, yaitu pemberian pinjaman sebesar 150 miliar euro kepada negara anggota untuk investasi pertahanan.

“Intinya adalah membelanjakan uang dengan lebih baik, dan melakukannya bersama-sama,” kata von der Leyen. Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan di seluruh Eropa, termasuk sistem pertahanan udara, artileri, rudal dan amunisi, drone, dan sistem anti-drone.

Dengan menggunakan alat ini, negara-negara anggota UE bisa secara signifikan meningkatkan bantuan militer kepada Ukraina dengan mengirimkan peralatan militer segera.

  1. Pengalihan Anggaran UE untuk Pertahanan

Rencana ketiga adalah mengalokasikan kembali dana dari anggaran UE yang ada untuk investasi pertahanan. Ini termasuk memungkinkan negara anggota untuk mengubah tujuan penggunaan “cohesion fund” yang sebelumnya dialokasikan untuk membantu negara-negara miskin di Eropa menjadi dana untuk kebutuhan pertahanan.

  1. Dukungan melalui Bank Investasi Eropa

Dua poin terakhir dari rencana ini berkaitan dengan Bank Investasi Eropa (EIB). Pembatasan pinjaman untuk perusahaan industri pertahanan akan dicabut, dan UE akan mempercepat pembentukan serikat tabungan dan investasi untuk memobilisasi modal swasta dan membantu perusahaan pertahanan memperoleh dana.

  1. Mobilisasi Modal Swasta untuk Industri Pertahanan

UE juga berencana mempermudah akses perusahaan militer dan pertahanan ke modal swasta, yang diharapkan dapat mempercepat penguatan kemampuan pertahanan Eropa.

Kekhawatiran Eropa atas Langkah AS yang Mengabaikan Kyiv

Situasi ini muncul setelah Presiden AS, Donald Trump mengadakan pembicaraan langsung dengan Rusia mengenai cara mengakhiri perang di Ukraina tanpa melibatkan Kyiv dan Eropa. Langkah ini membuat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy tidak puas dan menciptakan ketidakpastian mengenai masa depan Ukraina. Sementara itu, Eropa merasa khawatir akan perannya yang sekadar menjadi “penonton” dalam krisis ini.

KTT Uni Eropa pada hari Minggu, yang juga dihadiri oleh para pemimpin Inggris dan NATO, digelar untuk membahas kemungkinan Amerika Serikat menarik dukungan jangka panjangnya untuk Ukraina dan pada skala yang lebih luas, mungkin juga meninggalkan sekutu Eropa.

“Kita hidup dalam masa yang paling penting sekaligus paling berbahaya,” kata von der Leyen kepada wartawan di Brussel.

“Ini adalah saat yang harus dihadapi Eropa, dan kita siap untuk melakukannya.”

Membangun Kemandirian Pertahanan Eropa

Pengumuman ini mencerminkan dorongan kuat UE untuk meningkatkan kemandirian militernya, mengingat ketidakpastian mengenai komitmen jangka panjang AS terhadap keamanan Eropa. Dengan inisiatif ini, Eropa berharap dapat menjaga stabilitas regional dan menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu berdiri sendiri dalam menghadapi ancaman nyata.

Jika rencana ini berhasil, Eropa tidak hanya akan memperkuat posisi militernya tetapi juga menciptakan basis industri pertahanan yang lebih mandiri. Hal ini juga menjadi sinyal kuat bagi Rusia bahwa Eropa tidak akan tinggal diam menghadapi agresi di wilayahnya.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS