EtIndonesia. Di Rusia, seorang Lama Buddha Tibet bernama Pandido Khambo Lama Itigilow meninggal pada tahun 1927. Namun, hampir satu abad kemudian, tubuhnya tetap utuh, tidak membusuk, dan terlihat seperti hidup.
Semasa hidupnya, Itigilow pernah berpesan: “Ketika manusia kehilangan kepercayaan, saat itulah aku akan muncul, membuat mereka merenungkan arti kehidupan!”
Itigilow merupakan reinkarnasi dari Khambo Lama ke-11 dan pada tahun 1911 menjadi pemimpin agama Buddha Tibet Buryat di Rusia. Dia banyak membangun kuil, mencetak naskah suci, dan berusaha menghidupkan kembali ajaran Buddha di Rusia. Itigilow juga dikenal sebagai ahli medis yang menyusun ensiklopedia farmakologi dan memberikan pengobatan kepada masyarakat setempat.
Ramalan Sang Lama: “Teror Merah Akan Datang!”
Pada tahun 1926, setahun sebelum wafat, Itigilow memperingatkan para biksu bahwa “Teror Merah akan datang”, merujuk pada gerakan Komunisme yang akan memicu pembantaian besar-besaran. Prediksinya terbukti benar, ketika dalam dekade berikutnya, rezim Komunis Soviet menyebabkan 30 juta rakyat Rusia kehilangan nyawa.
Rezim Soviet tidak hanya membantai warganya sendiri, tetapi juga mengekspor kekerasan ke negara lain. Pembersihan agama oleh Soviet sangat kejam, di mana setiap petugas represi ditargetkan untuk menyelesaikan 10 kasus per hari, dan mereka yang melebihi target akan mendapat hadiah. Demi mendapatkan penghargaan, ada yang memproses 60 kasus sehari, bahkan ratusan kasus dalam seminggu.
Misteri Tubuh Tak Membusuk Terungkap Setelah Puluhan Tahun
Pada 15 Juni 1927, Khambo Lama Itigilow meninggal dunia dalam posisi meditasi. Sebelum meninggal, dia meminta para biksu untuk membuka peti matinya 30 tahun kemudian.
Pada tahun 1955 dan 1973, para biksu secara diam-diam membuka peti kayu Itigilow dan mendapati tubuhnya masih dalam posisi meditasi, tanpa tanda-tanda pembusukan. Namun, karena takut akan represi Pemerintah Soviet, para biksu merahasiakan temuan tersebut.
Hingga tahun 2002, tubuh Itigilow yang tak membusuk akhirnya diumumkan kepada dunia. Ahli patologi Rusia, Yuriy Tampereyev, melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tubuh tersebut dan tidak menemukan tanda-tanda proses pengawetan buatan. Tidak ada bekas sayatan, jahitan, atau suntikan pada tubuhnya.
Tidak Seperti Mumi: Tubuh Tetap Lembut dan Elastis
Berbeda dengan proses mumifikasi yang membutuhkan penghilangan total cairan tubuh, kulit dan jaringan Itigilow tetap lembut dan elastis. Pada tubuh manusia biasa, setelah kematian akan terjadi kekakuan, munculnya bintik mayat, pembusukan lemak yang menghasilkan “lilin mayat” dan bau busuk. Namun, tidak ada tanda-tanda ini pada tubuh Khambo Lama.
Profesor Viktor Zvyagin dari Pusat Forensik Federasi Rusia mengatakan bahwa setelah mendapat izin dari biara, mereka mengambil sampel kecil rambut, kulit, dan kuku untuk penelitian. Dengan metode spektroskopi inframerah, ditemukan bahwa jaringan protein dalam tubuh Itigilow masih menunjukkan aktivitas, dan tidak ada bau busuk di dalam peti matinya, bahkan hingga saat ini.
Apakah Khambo Lama Masih Hidup?
Ketika ditanya apakah tubuh tersebut masih hidup, Zvyagin menjawab: “Tidak. Suhu tubuhnya di bawah 20 derajat Celcius, yang jelas merupakan tanda kematian.”
Namun, Profesor Galina Yershova dari Universitas Humaniora Rusia mengatakan bahwa ketika peti batu tempat Itigilow beristirahat dibuka, tercium aroma wangi. Sendi-sendi tubuhnya masih lentur dan otot-ototnya tetap elastis seperti pada orang hidup.
Fenomena Medis yang Tak Terjelaskan
Para ahli menemukan bahwa kulit, rambut, kuku, dan jaringan tubuh Itigilow sama sekali tidak berbeda dengan milik orang hidup. Struktur protein dalam tubuhnya tetap utuh dan tidak terpengaruh oleh waktu, suhu, atau lingkungan selama 90 tahun.
Secara medis, protein yang diekstraksi biasanya hanya dapat bertahan selama 3-5 tahun dalam kondisi suhu minus 80°C. Namun, dalam kasus Itigilow, protein dalam tubuhnya tetap stabil dan aktif selama hampir seabad.
Membuka Pintu ke Dunia Spiritual
Fenomena tubuh tak membusuk ini membuka pintu bagi manusia untuk memahami bahwa melalui praktik spiritual, seseorang dapat mencapai kondisi tubuh yang luar biasa. Bukan hanya dalam tradisi Buddha Tibet, tetapi juga di berbagai tradisi spiritual lain, terdapat banyak bukti praktis mengenai kondisi tubuh suci ini.
Kenapa Khambo Lama memilih meninggalkan tubuhnya dalam kondisi ini?
Sesuai pesannya:“Ketika manusia kehilangan kepercayaan, saat itulah aku akan muncul, membuat mereka merenungkan arti kehidupan!”
Melalui keajaiban tubuhnya yang tetap utuh, Khambo Lama seakan mengingatkan manusia untuk tidak melupakan nilai-nilai spiritual dan makna mendalam dari keberadaan kita di dunia ini.(jhn/yn)