Tanpa Perang, Bos Wall Street Kuasai Pelabuhan Panama Lewat Satu Telepon

EtIndonesia. Kabar mengenai pengambilalihan pelabuhan penting di Panama baru-baru ini telah menunjukkan bahwa rencana Presiden Trump untuk merebut kembali Terusan Panama bukan sekadar omong kosong. Dalang di balik transaksi akuisisi pelabuhan yang sebelumnya dikelola oleh perusahaan milik Li Ka-shing ini adalah raksasa investasi Wall Street, BlackRock.

 “Kita akan merebut kembali Terusan Panama!,” kata Trump dalam pidato kenegaraan pada Selasa (4 Maret).  Presiden Trump dengan penuh keyakinan kembali menegaskannya. 

 “Untuk lebih memperkuat keamanan nasional kita, pemerintah saya akan mengambil kembali Terusan Panama, dan kami sudah memulainya,” ujar Presiden Trump. 

Pada hari yang sama, muncul kabar bahwa Amerika Serikat telah mengambil alih dua pelabuhan utama di Terusan Panama. Namun, Trump tidak mengerahkan kapal perang atau menciptakan ketegangan diplomatik. Lalu, bagaimana caranya?

Menurut sumber yang mengetahui transaksi ini, CEO BlackRock, Larry Fink, lebih dulu menghubungi Gedung Putih dan menyampaikan bahwa BlackRock berminat untuk mengakuisisi pelabuhan di kedua sisi Terusan Panama. Dengan cara ini, AS dapat merebut kembali jalur strategis ini secara damai tanpa konflik militer. Trump menyambut baik langkah ini.

Beberapa hari kemudian, negosiasi akuisisi berlangsung dengan cepat. Pada 4 Maret, perusahaan Cheung Kong and Hutchison Holdings (CK Hutchison), milik taipan Hong Kong Li Ka-shing, mengumumkan bahwa mereka akan menjual 90% saham anak perusahaannya yang mengoperasikan pelabuhan di Terusan Panama kepada BlackRock dengan nilai transaksi sebesar 22,8 miliar dolar AS. Dari jumlah ini, CK Hutchison akan menerima pembayaran tunai sebesar 19 miliar dolar AS.

Meskipun CK Hutchison menegaskan bahwa transaksi ini murni bersifat komersial dan tidak terkait politik, banyak pihak menilai bahwa pemerintahan Trump menyambut baik akuisisi ini dan mungkin bahkan telah memainkan peran dalam mendorongnya. 

Langkah BlackRock tidak hanya membantu Trump memenuhi janjinya untuk “merebut kembali Terusan Panama,” tetapi juga melemahkan pengaruh Tiongkok di kawasan tersebut.

Sebagai catatan, bulan lalu Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, baru saja mengunjungi Panama untuk menekan pemerintah setempat agar mengurangi keterlibatan Tiongkok dalam operasional terusan. 

Kini, dengan keberhasilan AS mengambil alih pelabuhan utama di Terusan Panama, ini dianggap sebagai kemenangan besar bagi Washington dalam persaingan geopolitik dengan Beijing di Amerika Latin.

Menariknya, BlackRock sebelumnya pernah berselisih dengan Partai Republik karena kebijakan investasi ramah lingkungan dan keberagaman mereka, yang dianggap terlalu “politis.” Namun, dengan transaksi ini, Larry Fink berhasil merangkul sebagian dukungan dari Partai Republik dan mempererat hubungan antara Wall Street dan Gedung Putih.

Setelah pengumuman transaksi ini, harga saham CK Hutchison langsung melonjak. Hingga penutupan pasar pada Rabu (5 Maret), sahamnya naik 21,86%. (Hui)

Laporan oleh NTD New York.

FOKUS DUNIA

NEWS