Trump Tunda Tarif untuk Meksiko dan Kanada, Fentanyl Tetap Jadi Isu Kunci

EtIndonesia. Pada Kamis (6 Maret), Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk memberikan pembebasan tarif selama sebulan bagi semua barang dari Meksiko dan Kanada di bawah Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA).

Trump menyatakan bahwa menghentikan aliran masuk obat terlarang fentanyl ke AS adalah salah satu faktor utama dalam kebijakan perangnya terhadap tarif. Hingga saat ini, Trump mengakui upaya Meksiko, tetapi menganggap Kanada belum berbuat cukup. 

Jurnalis NTDTV, Tao Ming, dari Gedung Putih melaporkan, “Pada hari Kamis, setelah berbicara dengan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, Presiden Trump memutuskan untuk menunda tarif bagi Meksiko selama satu bulan. Pada sore harinya, ia juga mengumumkan penundaan sebagian tarif untuk Kanada. Gedung Putih menyatakan bahwa peningkatan tarif AS bertujuan untuk membendung penyelundupan fentanil dan mengurangi kematian warga Amerika. Trump berjanji untuk menyelesaikan masalah ini.”

Pada hari yang sama, Trump mengumumkan melalui media sosial bahwa setelah berdiskusi dengan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, ia setuju untuk membebaskan semua barang Meksiko dari tarif di bawah USMCA hingga 2 April.

Pada 2 April juga bertepatan dengan hari di mana Trump berencana memberlakukan tarif yang setara untuk semua negara di dunia. Dalam konferensi pers, Sheinbaum menyebut percakapannya dengan Trump sebagai pembicaraan yang “sangat menghormati satu sama lain.”

 “Saya mengatakan kepadanya bahwa kami telah mencapai hasil, Presiden Trump. Jika Anda mengenakan tarif sekarang, bagaimana kita bisa terus bekerja sama? Bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah yang juga merugikan rakyat Meksiko?,” kata Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum. 

Sheinbaum menjelaskan bahwa upaya Meksiko dalam mengurangi penyelundupan fentanil dan imigrasi ilegal ke AS telah mendapat pengakuan dari Trump.

 “Hanya dalam Februari, jumlah fentanyl yang disita di perbatasan AS-Meksiko telah berkurang sebesar 41,55%. Kami telah memutuskan untuk menempatkan 10.000 penjaga perbatasan, dan hasil pemeriksaan bea cukai menunjukkan efektivitas yang nyata,” ujarnya. 

Keputusan Trump ini berarti bahwa hingga 2 April, AS tidak akan mengenakan tarif 25% untuk barang impor dari Kanada di bawah perjanjian perdagangan Amerika Utara. Ini adalah kedua kalinya Trump menunda kenaikan tarif bagi dua mitra dagang terbesarnya.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt berkata : “Kami telah berdiskusi dengan tiga produsen mobil utama dan akan memberikan pembebasan tarif selama sebulan untuk semua kendaraan yang diimpor di bawah USMCA.”

Hanya sehari sebelumnya, yakni pada hari kedua sejak kebijakan tarif mulai berlaku, AS mengumumkan penundaan tarif kendaraan dari Kanada dan Meksiko selama sebulan. Kini, kebijakan tersebut kembali diperbarui dengan perubahan yang cepat, membuat dunia keuangan dan para pemimpin bisnis sulit untuk bereaksi tepat waktu.

Namun, pembebasan tarif AS terhadap semua barang impor dari Kanada dibuat setelah revisi kebijakan. Sebelumnya, Kanada mengumumkan tarif balasan sebesar 25% terhadap barang-barang AS, dan percakapan antara Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dengan Trump juga memicu ketidakpuasan Trump. Menurut Trump, Kanada masih belum melakukan cukup banyak untuk mencegah fentanil masuk ke AS. (Hui)

Laporan oleh jurnalis NTDTV, Tao Ming, Ren Hao, dan Yi Jing, dari Gedung Putih, AS.

FOKUS DUNIA

NEWS