Pejabat kesehatan sedang menyelidiki bagaimana dua kucing di rumah tangga terpisah di New York City terinfeksi influenza burung H5, virus yang menyebabkan flu burung.
EtIndonesia. Pelaksana Tugas Komisaris Departemen Kesehatan Kota New York, Dr. Michelle Morse, mengatakan bahwa pejabat kesehatan hewan lokal, negara bagian, dan federal serta departemennya terlibat dalam penyelidikan tersebut.
“Flu burung pada kucing telah dikonfirmasi di tempat lain di Amerika Serikat,” katanya dalam pernyataan 14 Maret.
“Risiko flu burung saat ini bagi warga New York tetap rendah,” kata Morse.
“Virus flu burung menimbulkan risiko yang lebih luas bagi masyarakat umum hanya jika virus tersebut mengembangkan kemampuan untuk menular antar manusia—yang belum kita lihat.”
Pemilik hewan peliharaan disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan agar hewan peliharaan mereka tetap aman.
“Pemilik hewan peliharaan diingatkan untuk tidak memberi makan hewan peliharaan mereka makanan mentah atau susu mentah,” kata Morse. “Selain itu, pemilik hewan peliharaan harus mencegah kucing berkeliaran di luar ruangan di mana mereka dapat bersentuhan dengan burung liar atau hewan lain.”
Infeksi terbaru ini mengikuti infeksi pada kucing di negara tetangga, New Jersey.
Menurut pernyataan 6 Maret dari Departemen Kesehatan dan Kebersihan Mental Kota New York, dua kucing peliharaan di Hunterdon County, New Jersey, dinyatakan positif flu burung pada 28 Februari. Pengujian tambahan mengkonfirmasi empat infeksi kucing lagi di properti yang sama.
Menurut Departemen Kesehatan New Jersey, kucing sangat rentan menjadi sakit parah dan menghadapi tingkat kematian yang tinggi ketika terinfeksi flu burung.
Pejabat kesehatan mengatakan kucing umumnya bisa sakit karena virus tersebut akibat mengonsumsi daging mentah atau setengah matang atau susu yang tidak dipasteurisasi yang terkontaminasi virus, paparan burung atau hewan yang terinfeksi, atau melalui pakaian atau barang yang terkontaminasi yang digunakan di properti dengan infeksi yang terkonfirmasi.
Awal tahun ini, Gubernur New York, Kathy Hochul, menanggapi kekhawatiran tentang wabah flu burung di pasar burung hidup di wilayah Bronx, Brooklyn, dan Queens di Kota New York. Pada 7 Februari, Hochul mengumumkan penutupan sementara pasar burung tersebut setelah inspektur mendeteksi tujuh kasus flu burung.
“Ini hanyalah langkah-langkah akal sehat yang terukur yang akan mengekang penyebaran flu burung dan pada akhirnya menjaga keamanan warga New York,” kata Hochul saat konferensi pers.
Warga Kota New York disarankan untuk segera melaporkan penampakan kelompok burung sakit atau mati ke Departemen Pertanian dan Pasar Negara Bagian New York di 518-457-3502.
Untuk burung liar seperti bebek, angsa, elang, rajawali, gagak, burung pantai, camar, loon, dan bangau, warga disarankan untuk mengajukan laporan secara daring ke Departemen Konservasi Lingkungan Negara Bagian New York.
dari NTD News