EtIndonesia. Dalam sebuah langkah tegas yang mengguncang tatanan geopolitik, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menginstruksikan serangan militer komprehensif terhadap kelompok Houthi di Yaman dengan penggunaan kekuatan mematikan yang luar biasa. Operasi ini merupakan respons atas serangkaian aksi pembajakan, serangan terhadap kapal, pesawat, dan drone Amerika, serta dugaan keterlibatan negara lain.
Instruksi dan Peringatan Langsung
Presiden Trump mengeluarkan perintah serangan militer yang ditujukan untuk menghentikan aksi-aksi kelompok Houthi yang dinilai telah mengganggu stabilitas ekonomi dan keamanan internasional.
Dalam sebuah postingan yang dipublikasikan di “Truth Agency”, Trump menegaskan:
“Hari ini saya telah memerintahkan militer Amerika untuk mengambil tindakan militer yang tegas dan kuat terhadap kelompok Houthi di Yaman. Mereka telah terus-menerus melancarkan aksi pembajakan, kekerasan, dan ekstremisme terhadap kapal, pesawat, dan drone Amerika serta negara lain. Tanggapan Biden yang lemah telah membuat aksi kelompok Houthi semakin liar. Prajurit-prajurit kita sedang melakukan serangan udara terhadap basis, pimpinan, dan sistem pertahanan rudal kelompok ekstremis untuk melindungi aset pelayaran, udara, dan angkatan laut Amerika serta mengembalikan kebebasan navigasi.”
Dalam pesannya, Trump juga menekankan bahwa serangan Houthi terhadap kapal-kapal Amerika tidak dapat ditoleransi. Dia mengumumkan penggunaan kekuatan militer penuh untuk mengembalikan ketertiban dan memastikan bahwa jalur pelayaran internasional yang vital tetap terbuka bagi perdagangan global.
Lebih lanjut, Trump memberikan ultimatum keras kepada para anggota Houthi: “Waktumu telah habis. Mulai hari ini, seranganmu harus dihentikan. Jika tidak, api neraka akan dilancarkan ke atas kepalamu dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Peringatan kepada Iran dan Respons Internasional
Dalam pesan terpisah, Trump menyampaikan peringatan kepada Iran, yang diduga sebagai pihak pendukung utama kelompok Houthi: “Iran, dukungan kalian terhadap kelompok Houthi harus segera dihentikan. Jangan mengancam rakyat Amerika dan Presiden mereka. Jika kalian tetap melakukannya, ingatlah, Amerika akan memegang kalian sepenuhnya, dan kami tidak akan segan-segan.”
Peringatan ini datang setelah, pada pekan sebelumnya, Trump menyatakan telah mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, untuk mengusulkan dimulainya kembali pembicaraan nuklir. Surat tersebut memberikan dua opsi penyelesaian, yakni melalui penggunaan kekuatan militer atau dengan mencapai kesepakatan. Namun, dalam pernyataan terbaru, Khamenei menolak gagasan pembicaraan nuklir dan menegaskan bahwa setiap aksi militer Amerika pasti akan mendapatkan balasan.
Serangan Udara Besar-besaran oleh Militer AS
Seiring dengan pernyataan tegas tersebut, militer Amerika Serikat melancarkan serangan udara besar-besaran pada hari yang sama, 15 Maret 2025, dengan menargetkan puluhan fasilitas militer kelompok Houthi di Yaman. Sasaran serangan meliputi radar, sistem pertahanan udara, dan instalasi rudal. Seorang pejabat militer AS menyampaikan bahwa serangan terhadap fasilitas militer dan laut Houthi kemungkinan akan berlangsung selama beberapa hari sebagai sinyal peringatan tegas kepada Iran.
Dalam operasi tersebut, dilaporkan bahwa lima bom berhasil menghancurkan markas besar kelompok Houthi. Tak lama setelah serangan, Kementerian Kesehatan Houthi di Yaman mengonfirmasi bahwa serangan udara tersebut menyebabkan sembilan orang tewas dan sembilan lainnya terluka.
Konteks Regional dan Implikasi Global
Di tengah eskalasi konflik ini, seorang anggota Houthi, Bu Haitai, menyatakan bahwa keterlibatan Israel dalam situasi regional turut mempengaruhi dinamika konflik. Menurutnya, ketidakpatuhan Israel terhadap gencatan senjata membuat operasi angkatan laut mereka ditujukan untuk mencabut blokade di Gaza. Dia juga mengkritik keterlibatan Amerika dalam operasi militer di Yaman, menambahkan bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan akan mendapatkan balasan yang setimpal serta eskalasi konflik.
Kesimpulan
Langkah militer tegas yang diambil oleh Presiden Trump pada hari ini menandai eskalasi serius dalam konflik yang melibatkan kelompok Houthi dan dukungan Iran. Serangan udara yang dilancarkan oleh militer AS, disertai dengan peringatan keras kepada kedua belah pihak, mengisyaratkan bahwa Amerika Serikat tidak akan mentolerir gangguan terhadap kebebasan navigasi internasional dan aksi terorisme yang mengancam stabilitas global. Dalam konteks yang lebih luas, situasi ini semakin memperkeruh hubungan di kawasan Timur Tengah dan membawa implikasi besar bagi keamanan serta ekonomi dunia.