EtIndonesia. Presiden Donald Trump akan membubarkan Departemen Pendidikan AS, tujuan konservatif yang telah lama ada yang mengalihkan pengawasan pendidikan kembali ke negara bagian. Langkah tersebut, yang didukung oleh pemotongan anggaran dan pembatalan kebijakan, menghadapi dukungan politik dan rintangan hukum.
Presiden Donald Trump diperkirakan akan menandatangani perintah eksekutif yang telah lama dinantikan pada hari Kamis (20/3), yang secara resmi memulai penutupan Departemen Pendidikan AS. Arahan tersebut menyusul pengurangan staf dan anggaran yang signifikan selama berminggu-minggu dalam lembaga tersebut, yang menandai perubahan besar dalam kebijakan pendidikan federal.
Perintah Eksekutif untuk Mengakhiri Pengawasan Federal
Perintah eksekutif yang akan datang menginstruksikan Menteri Pendidikan Linda McMahon untuk “mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memfasilitasi” penutupan departemen dan untuk mengalihkan pengawasan pendidikan kembali ke negara bagian, menurut ringkasan yang diperoleh oleh POLITICO.
Meskipun departemen tersebut akan segera dibubarkan, McMahon akan ditugaskan untuk memastikan penyediaan layanan, program, dan manfaat terkait pendidikan yang berkelanjutan. Kata-kata persis dari perintah eksekutif tersebut masih dirahasiakan, meskipun Trump diperkirakan akan menandatangani tindakan tersebut selama upacara di Ruang Timur di Gedung Putih.
Pengurangan Tenaga Kerja Besar-besaran di Departemen Pendidikan
Pemerintahan Trump telah memulai pemotongan besar-besaran dalam lembaga tersebut, menghilangkan posisi di berbagai divisi, termasuk tim hukum, layanan bantuan siswa, dan Kantor Hak Sipil. PHK tambahan diperkirakan akan terjadi minggu ini karena pemerintahan tersebut mempercepat penutupan departemen tersebut.
Selain perubahan struktural, perintah tersebut akan melarang program yang didanai Departemen Pendidikan yang tersisa untuk memajukan inisiatif yang terkait dengan keberagaman, kesetaraan, inklusi, atau ideologi gender, sebuah langkah yang sejalan dengan agenda kebijakan konservatif Trump yang lebih luas.
Tokoh Politik Utama dan Pemimpin Konservatif Akan Hadir pada Penutupan Departemen Pendidikan
Acara penandatanganan tersebut akan dihadiri oleh sejumlah besar gubernur dari Partai Republik, termasuk Greg Abbott (Texas), Mike Braun (Indiana), Ron DeSantis (Florida), Bill Lee (Tennessee), Brad Little (Idaho), Glenn Youngkin (Virginia), Kim Reynolds (Iowa), dan Mike DeWine (Ohio), menurut seorang pejabat Gedung Putih.
Bersama pejabat terpilih, perwakilan dari kelompok advokasi konservatif seperti Moms for Liberty, Heritage Foundation, dan Concerned Women for America diperkirakan akan hadir.
Laporan pertama tentang penandatanganan yang dijadwalkan diterbitkan oleh USA Today.
Debat Internal dan Kendala Legislatif
Meskipun langkah untuk membubarkan departemen tersebut telah berlangsung selama berminggu-minggu, strategi pasti Trump masih belum jelas. POLITICO menyebutkan sumber yang mengetahui diskusi Gedung Putih mengindikasikan bahwa beberapa penasihat mempertanyakan apakah perintah eksekutif diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, mendapatkan persetujuan kongres tetap menjadi tantangan. Beberapa anggota parlemen, termasuk tokoh-tokoh penting dari Partai Republik, telah menyuarakan kekhawatiran atas penghapusan departemen tersebut sepenuhnya. Trump memerlukan setidaknya 60 suara Senat untuk sepenuhnya melaksanakan rencananya, yang menyoroti hambatan legislatif yang signifikan di masa mendatang.
Pemotongan Dana dan Pergeseran Kebijakan di Masa Depan
Upaya yang lebih luas untuk mengurangi peran pemerintah federal dalam pendidikan telah dipengaruhi oleh kekuatan politik konservatif, termasuk inisiatif pengurangan anggaran pemerintah oleh pengusaha miliarder Elon Musk. Di bawah agenda ini, dana penelitian telah dipotong, pengurangan tenaga kerja telah diintensifkan, dan program-program yang berfokus pada keberagaman telah dibongkar secara sistematis.
Pemotongan anggaran lebih lanjut diharapkan dalam proposal fiskal Trump yang akan datang, yang memperkuat dorongan pemerintahannya untuk mengurangi peran pemerintah federal dalam kebijakan pendidikan.(yn)