Putin Tolak Gencatan Senjata Total: Minta Trump Akui “5 Wilayah” sebagai Milik Rusia?

EtIndonesia. Presiden Rusia, Vladimir Putin baru-baru ini menolak usulan gencatan senjata total selama 30 hari, tetapi menyetujui pertukaran tahanan perang dengan Ukraina serta menghentikan sementara serangan terhadap infrastruktur penting seperti pembangkit listrik di Ukraina. Namun, menurut laporan media Rusia Kommersant, Putin mengajukan syarat kepada Presiden AS, Donald Trump, meminta pengakuan resmi atas empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia serta Krimea sebagai bagian dari wilayah Rusia, sebagai imbalan atas langkah Rusia meredakan konflik.

Pada Rabu (19/3), Kommersant mengutip sumber yang menyebutkan bahwa Putin ingin Trump mengakui kedaulatan Rusia atas wilayah Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson, serta melegitimasi aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014. Laporan itu juga menyatakan bahwa Putin berjanji jika AS bersedia mengakui wilayah-wilayah tersebut sebagai bagian dari Rusia, maka Rusia tidak akan lagi mengeklaim wilayah Ukraina lainnya.

Sejak Rusia melancarkan “Operasi Militer Khusus” pada 2022, Ukraina terus memberikan perlawanan sengit dengan dukungan dari negara-negara Barat. Meski pasukan Rusia baru-baru ini meraih beberapa kemajuan di medan perang, mereka masih belum sepenuhnya menguasai keempat wilayah yang disengketakan. Sumber tersebut juga menyebutkan bahwa Putin percaya kepada Trump dan menganggap ada peluang bagi kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan melalui negosiasi.

Menanggapi laporan ini, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam konferensi pers mengatakan bahwa dalam komunikasi terbaru antara Putin dan Trump, tidak ada pembahasan mengenai permintaan tersebut. Namun, Peskov mengonfirmasi bahwa Putin sempat membahas konflik Ukraina dalam pertemuan tertutup dengan para pemimpin bisnis. Meski demikian, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut dan tidak mengonfirmasi apakah Putin benar-benar mengajukan permintaan itu secara resmi kepada Trump.

Di sisi lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, setelah berbicara dengan Trump, mengatakan bahwa dirinya mendukung gencatan senjata terbatas. Namun, Putin tetap menolak lebih banyak usulan perdamaian, yang menunjukkan bahwa Rusia belum benar-benar siap untuk mengakhiri perang dan masih berusaha untuk terus melemahkan Ukraina.

Diketahui bahwa delegasi AS dan Rusia dijadwalkan bertemu pada 23 Maret di Arab Saudi untuk putaran baru perundingan diplomatik. Utusan AS untuk Timur Tengah, Brian Hook, menyatakan bahwa pembicaraan tersebut akan berfokus pada upaya meredakan konflik, tetapi belum jelas apakah Trump akan menerima syarat yang diajukan Putin.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS