EtIndonesia. Sebuah danau merah muda di Tanzania menyembunyikan rahasia yang menakutkan. Orang-orang percaya bahwa makhluk apa pun yang bersentuhan dengan danau akan berubah menjadi batu. Namun, ini tidak sepenuhnya benar. Namun, Danau Natron benar-benar menarik karena komposisinya dan rasa takut yang menyertainya.
Sebagian besar perairan sepanjang 56 km itu ada di Tanzania, tetapi sebagian juga meluas ke Kenya. Para fotografer telah mengambil gambar aneh hewan mati yang tampak seperti patung batu yang mengambang di perairan. Warna merah muda yang unik pada danau itu menambah rasa ingin tahu di sekitarnya.
Warna merah muda Danau Natron berasal dari sejenis alga, yang disebut cyanobacteria, yang hidup dalam jumlah besar di danau tersebut. Alga tersebut tertarik ke danau karena adanya mineral tertentu di dalamnya. Danau tersebut menimbulkan ancaman ganda bagi hewan dan burung yang tanpa sadar mengonsumsi airnya.
Bakteri tersebut melepaskan zat kimia yang merusak sel, sistem saraf, dan hati hewan serta burung yang meminum air tersebut.
Danau Natron jarang mendapat hujan dan sangat basa
Danau ini terletak di dekat gunung berapi Ol Doinyo Lengai yang masih aktif, yang juga dikenal sebagai “Gunung Dewa”. Bayangan gunung berapi setinggi 7.650 kaki itu jatuh di atas danau. Hujan hampir tidak pernah turun di daerah itu, dengan hanya 400 mm hujan yang dilaporkan setiap tahun. Akan tetapi, air hujan menguap bahkan sebelum menyentuh tanah, sehingga dijuluki “hujan hantu”. Suhu di wilayah itu dapat naik hingga 60 derajat Celsius.
Yang menambah kesengsaraannya adalah alkalinitas airnya. pH danau setinggi 10,5, membuatnya mematikan bagi makhluk-makhluk itu. Danau itu dipenuhi dengan natrium karbonat dan mineral lain yang dapat membakar kulit dan mata hewan. Orang Mesir menggunakan natrium karbonat untuk proses mumifikasi, dan hal serupa terjadi pada hewan dan burung yang mati di sana.
Bangkai yang mengapur yang tampak seperti batu
Hewan yang bersentuhan dengan danau itu mengapur, sehingga tampak seperti berbatu. Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa hewan-hewan langsung berubah menjadi batu di danau. Namun, itu tidak benar. Natrium karbonat di Danau Natron bekerja dengan cara yang sama seperti yang terjadi pada mumi. Hewan-hewan berubah menjadi seperti mumi dan bangkai mereka diawetkan karena natrium karbonat.
Flamingo Kecil telah beradaptasi dengan Danau Natron
Meskipun demikian, Danau Natron memiliki ekosistem yang berkembang pesat. Danau ini dipenuhi dengan rawa-rawa garam, lahan basah air tawar, dan alga, sumber makanan bagi Flamingo Kecil. Danau ini merupakan tempat berkembang biak utama bagi flamingo-flamingo ini yang telah beradaptasi dengan kondisi Danau Natron selama bertahun-tahun.
Selain burung-burung ini, bakteri haloarchaea dan spesies ikan yang disebut Alcolapia latilabris juga dapat bertahan hidup di dalam dan di sekitar Danau Natron. (yn)
Sumber: wionews