EtIndonesia. Pada Senin (24 Maret), pasar saham AS mengalami kenaikan tajam setelah beredar kabar bahwa pemerintahan Trump akan menyesuaikan beberapa kebijakan tarifnya. Tiga indeks utama Wall Street naik sejak sesi awal perdagangan, dan pada penutupan, Dow Jones melonjak 598 poin atau 1,42%. Saham Tesla bahkan sempat melonjak 10% dalam perdagangan intraday.
Saham teknologi, semikonduktor, dan AI di Wall Street mengalami kenaikan signifikan. Nasdaq sempat naik lebih dari 2%, sementara Tesla melonjak 10,24%, mencatatkan kinerja terbaik dalam empat bulan terakhir dan memimpin kenaikan di antara “Magnificent Seven” saham teknologi AS.
S&P 500 juga naik lebih dari 1%, sementara Nasdaq sempat melonjak hingga 1,5%. American Depositary Receipt (ADR) TSMC, perusahaan semikonduktor Taiwan, menguat hampir 2%.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 5 basis poin menjadi 4,30%, sementara indeks dolar AS turun tipis 0,1% ke level 104,10.
Menurut laporan media asing, faktor utama yang mendorong kenaikan pasar adalah rencana pemerintahan Trump untuk menyesuaikan kebijakan tarif yang seharusnya mulai berlaku pada 2 April. Pejabat Gedung Putih mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mempersempit cakupan kebijakan tarif “reciprocal tariff” atau tarif timbal balik. Beberapa sektor tertentu mungkin akan dikecualikan, dan negara-negara sekutu AS berpotensi mendapatkan pengecualian tarif.
Tobin Marcus, Kepala Kebijakan dan Politik AS di Wolfe Research, menjelaskan bahwa jika beberapa industri mendapatkan pengecualian, maka skala tarif keseluruhan akan berkurang secara signifikan.
“Model kebijakan tarif Trump bersifat bertingkat, sehingga setiap bentuk pengurangan akan membantu meredakan tekanan pasar. Meskipun masih ada potensi reaksi negatif di pasar, dampaknya akan jauh lebih kecil dibandingkan perkiraan awal, dan sektor yang terdampak juga akan lebih terbatas,” kata Marcus.
Investor percaya bahwa ekspektasi pelonggaran tarif akan meningkatkan kepercayaan pasar, terutama bagi perusahaan yang sangat bergantung pada rantai pasok global seperti industri semikonduktor, otomotif, dan teknologi, yang mengalami rebound signifikan.
Namun, para analis juga memperingatkan bahwa keputusan akhir pemerintahan Trump masih bisa berubah. Investor disarankan untuk terus memantau kebijakan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih serta reaksi dari negara-negara mitra dagang AS. (hui)
Sumber : NTDTV.com