Ulat Tongkat Merupakan Kamuflase Alami Terbaik

EtIndonesia. Ulat ngengat berbintik memiliki salah satu kamuflase alami paling mengesankan di dunia hewan. Mereka tidak hanya tampak seperti ranting tak bernyawa, tetapi juga dapat berubah warna agar sesuai dengan latar belakangnya.

Ulat tongkat ditemukan di berbagai wilayah di Belahan Bumi Utara, seperti Asia, Eropa, dan Amerika Utara, ulat ngengat berbintik adalah ahli dalam meniru. Tidak hanya berbentuk ranting, lengkap dengan semua ketidaksempurnaan alaminya, tetapi juga dapat merasakan warna cabang tempat dia beristirahat dengan kulitnya dan mengubah warnanya sesuai dengan itu untuk melindungi diri dari predator.

Menetas dari telur di tengah musim panas, ulat tongkat biasanya aktif dari bulan Juli hingga September, tetapi Anda tidak mungkin melihatnya hanya karena mereka hampir tidak dapat dibedakan dari ranting. Dengan tubuh yang bentuknya tidak beraturan, kepala yang tampak seperti batang yang patah, dan kaki mungil yang menyerupai duri kecil, makhluk mungil ini mengandalkan postur tubuh yang sempurna dan kemampuan alami untuk mengubah warna guna menyempurnakan kamuflase mereka.

Seolah-olah penampilan mereka saja tidak cukup untuk mengelabui sebagian besar predator, ulat tongkat dapat menempelkan kepala mereka ke cabang-cabang pohon dan menjulurkan tubuh mereka ke luar untuk meniru ranting-ranting kecil. Mereka dapat mempertahankan posisi ini untuk jangka waktu yang lama, setidaknya cukup lama untuk mengelabui sebagian besar ancaman. Dalam beberapa kasus, ulat kecil ini juga dapat berpose menyerupai kotoran burung.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Communications Biology, para peneliti melaporkan bahwa ulat ngengat berbintik mengubah warna tubuh mereka agar sesuai dengan latar belakang mereka, bahkan ketika ditutup matanya. Hal ini menunjukkan bahwa gen yang diperlukan untuk penglihatan diekspresikan tidak hanya di mata ulat tetapi juga di kulit mereka.

“Ulat ngengat berbintik meniru ranting agar tidak terdeteksi dan dimakan burung. Karena ranting tempat mereka berada dapat berbeda warna dan polanya, mereka berevolusi untuk mengubah warna. Bagi kami, ketepatan mereka dalam melakukan hal ini bertentangan dengan struktur dan posisi mata mereka yang relatif sederhana,” kata Profesor Ilik Sacheri, dari Universitas Liverpool.

Meskipun kurang mengesankan dibandingkan bentuk ulatnya, ngengat berbintik juga memiliki pola sayap berbintik yang membantu mereka menyatu dengan latar belakang pepohonan tempat mereka biasa beristirahat. (yn)

Sumber : odditycentral

FOKUS DUNIA

NEWS