EtIndonesia. Otoritas penegak hukum Amerika Serikat semakin memperketat tindakan terhadap imigran ilegal di seluruh negeri. Bahkan negara bagian yang dikenal sebagai “suaka” bagi imigran seperti California pun tidak luput dari tindakan ini. Banyak imigran ilegal asal Tiongkok dan Taiwan yang memiliki catatan kriminal telah ditangkap.
Reporter NTD Li Jiayin melaporkan: “Tindakan keras terhadap imigran ilegal terus berlanjut di seluruh Amerika Serikat. Banyak warga Tionghoa dari daratan Tiongkok dan Taiwan telah ditangkap oleh ICE (Imigrasi dan Bea Cukai AS). Kebanyakan dari mereka memiliki catatan kriminal.”
📌 5 Maret – Seorang pria asal Taiwan ditangkap karena “tinggal secara ilegal di AS”. Selain itu, ia juga sedang dalam daftar buronan pemerintah Taiwan atas tuduhan pelecehan seksual.
📌 21 Februari – Seorang warga Tiongkok bernama Boxiao Song (宋博蕭, transliterasi) ditangkap. Ia telah dinyatakan bersalah atas kejahatan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
📌 20 Februari – Seorang pria Tiongkok berusia 54 tahun bernama Tao Tian (田濤, transliterasi) ditahan oleh ICE di negara bagian Maine atas tuduhan perdagangan seks. Ia masuk ke AS dengan status hukum yang sah.
📌 23 Januari – Seorang wanita Tiongkok yang menjadi buronan internasional ditangkap di AS. Ia dicari oleh pemerintah PKT atas tuduhan korupsi, penipuan, dan perdagangan narkoba. Awalnya, ia memasuki AS dengan status hukum, tetapi izin tinggalnya telah habis. Saat ini, ia dalam tahanan ICE dan kemungkinan akan dideportasi.
🔹 Pengacara Imigrasi Tionghoa-Amerika, Liu Longzhu, mengatakan: “Di antara para imigran ilegal, mereka yang melakukan kejahatan jelas tidak layak untuk tinggal di AS.”
Selain imigran Tionghoa, banyak imigran ilegal dari Meksiko, Amerika Selatan, dan Vietnam yang juga telah ditangkap dalam operasi besar-besaran ini.
Liu Longzhu menambahkan: “Saat ini, pemerintah federal AS memprioritaskan deportasi imigran ilegal yang memiliki catatan kriminal. Namun, berdasarkan perintah eksekutif terbaru dari mantan Presiden Trump, banyak imigran ilegal yang tidak memiliki catatan kriminal pun dapat dideportasi.”
Menurut Institute for Immigration Policy, saat ini terdapat sekitar 390.000 warga Tionghoa tanpa dokumen resmi di AS, dengan lebih dari 25% di antaranya tinggal di California.
Setidaknya 38.000 orang telah menerima “perintah deportasi akhir” dan akan segera dikeluarkan dari AS.
Reporter Li Jiayin: “Presiden Trump baru-baru ini merilis video yang mendesak imigran ilegal untuk meninggalkan AS secara sukarela melalui program federal ‘CBP Home’. Dengan cara ini, mereka masih memiliki peluang untuk masuk kembali ke AS secara sah di masa mendatang.”