Perusahaan Misterius Asal Tiongkok Rekrut Pegawai Federal AS yang Baru Dipecat

EtIndonesia. Baru-baru ini, sebuah perusahaan misterius asal Tiongkok dilaporkan tengah berupaya merekrut para mantan pegawai lembaga federal Amerika Serikat yang baru saja diberhentikan, melalui jaringan rekrutmen yang mereka kendalikan secara tersembunyi. Tujuan dan motif di balik manuver ini menimbulkan kekhawatiran dan perhatian serius dari berbagai pihak.

Menurut laporan Reuters, setidaknya terdapat empat perusahaan yang mengaku bergerak di bidang konsultasi dan rekrutmen, namun kemudian diketahui menjadi bagian dari jaringan ini. Menariknya, informasi publik mengenai perusahaan-perusahaan ini sangat minim.

Hasil investigasi Reuters menunjukkan bahwa keempat perusahaan tersebut memiliki kaitan erat dengan Smiao Intelligence (思秒智能), sebuah perusahaan layanan digital asal Tiongkok. Mereka diketahui berbagi alamat IP yang sama, memiliki struktur website yang mirip, dan bahkan kemungkinan menggunakan server yang sama. Namun, saat penyelidikan dilakukan, situs web resmi Smiao Intelligence mendadak tidak dapat diakses, dan hubungan formal antara mereka dengan empat perusahaan tersebut masih belum bisa dipastikan.

Upaya Reuters untuk menghubungi Smiao Intelligence maupun keempat perusahaan tersebut tidak membuahkan hasil. Nomor telepon tidak aktif, alamat yang digunakan terindikasi palsu, dan tidak ada respons terhadap email. Informasi lowongan kerja mereka di LinkedIn juga telah dihapus, menguatkan dugaan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut hanyalah perusahaan cangkang yang sengaja dibentuk untuk menutupi agenda sebenarnya.

Sebuah tangkapan layar dari LinkedIn menunjukkan bahwa pada pertengahan Februari lalu, perusahaan bernama RiverMerge Strategies sempat memposting lowongan kerja untuk posisi Konsultan Geopolitik, dan mensyaratkan pelamar memiliki pengalaman di lembaga pemerintah, organisasi internasional, atau perusahaan multinasional. Lowongan tersebut bahkan menerima lebih dari 200 lamaran, sebelum akhirnya dihapus secara diam-diam.

Sementara itu, perusahaan lain bernama Wavemax Innovation juga mempublikasikan iklan lowongan kerja di Craigslist, dengan terang-terangan menargetkan mantan pegawai Pemerintah AS yang baru dipecat. Mereka mencari kandidat dengan latar belakang di bidang manajemen proyek, komunikasi, riset, teknologi, hingga analisis kebijakan.

Analis senior dari Foundation for Defense of Democracies (FDD), lembaga kajian keamanan nasional di Washington, Max Lesser, menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan ini adalah bagian dari jaringan perekrutan palsu yang lebih luas, yang sengaja dibuat untuk memancing mantan pegawai federal AS dan peneliti kecerdasan buatan (AI).

Tiga analis intelijen lainnya juga mengungkapkan bahwa jaringan ini menjadi bukti bahwa entitas asing berusaha mengincar pegawai pemerintah yang telah diberhentikan atau dipaksa pensiun, demi menggali informasi sensitif. Dalam beberapa kasus, mereka bisa saja diminta membagikan informasi internal pemerintahan, atau bahkan merekomendasikan orang lain yang dapat dijadikan target. Beberapa dari mereka mungkin tidak sadar bahwa mereka telah menjadi bagian dari skema yang dimaksud.

Juru bicara Gedung Putih sebelumnya telah mengungkap bahwa Tiongkok terus-menerus mencoba memanfaatkan sistem terbuka Amerika Serikat melalui upaya spionase dan tekanan terselubung. Oleh karena itu, baik pegawai pemerintah yang masih aktif maupun yang sudah pensiun harus menyadari ancaman dari negara-negara musuh, serta pentingnya menjaga kerahasiaan informasi negara.

FBI juga telah mengeluarkan peringatan bahwa agen intelijen Tiongkok sering menyamar sebagai lembaga kajian, institusi akademik, atau perusahaan rekrutmen, guna menyasar para pegawai Pemerintah AS—baik yang sedang aktif, sudah berhenti, maupun calon pegawai baru. Taktik seperti ini bukanlah hal baru, dan sudah pernah digunakan oleh agen Partai Komunis Tiongkok sebelumnya.

Laporan CNN pada bulan Februari juga mendukung temuan ini. Menurut sumber intelijen AS, baik Tiongkok maupun Rusia tengah menjalankan upaya sistematis untuk mendekati para pegawai pemerintah yang memiliki rasa frustrasi atau tidak puas terhadap sistem, dan metode ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Max Lesser menambahkan bahwa iklan lowongan kerja serta jaringan perusahaan yang terungkap ini, kemungkinan besar adalah bukti nyata dari operasi spionase yang sedang berjalan.Lebih jauh, laporan Reuters juga menyebutkan bahwa sejumlah pegawai federal AS yang memegang izin keamanan tingkat tinggi, saat mengundurkan diri tidak mendapatkan penjelasan lengkap mengenai prosedur keamanan pasca-kepergian, sehingga tidak mengetahui apa yang harus dilakukan apabila didekati oleh pihak asing. Hal ini bisa menjadikan mereka target yang lebih mudah disusupi. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS