Kebakaran Hutan Terbesar dalam Sejarah Korea, Puluhan Orang Tewas Hingga Situs Bersejarah Terancam

EtIndonesia. Dalam beberapa hari terakhir, Korea Selatan bagian tenggara mengalami kebakaran hutan paling parah dalam sejarah. Saat ini, sedikitnya 24 orang dilaporkan tewas, puluhan ribu warga dievakuasi, dan banyak situs bersejarah terbakar. Luas area yang terbakar diperkirakan telah melebihi 15.000 hektare. Akibat asap tebal dan angin kencang, proses pemadaman api mengalami hambatan besar.

Langit berubah menjadi merah jingga akibat kobaran api dan asap tebal yang menutupi seluruh wilayah. Pada Rabu, 26 Maret, kebakaran yang telah berlangsung selama lima hari terus menghanguskan berbagai daerah di tenggara Korea, termasuk Uiseong, Andong, Cheongsong, dan Yeongyang.

 “Ini adalah kebakaran hutan paling parah dalam sejarah,” ujar Perdana Menteri Sementara Korea Selatan, Han Duck-soo. 

Pemerintah Korea Selatan telah mengerahkan puluhan helikopter pemadam kebakaran dan hampir 5.000 petugas pemadam. Namun, angin kencang mempercepat penyebaran api, sehingga upaya pemadaman masih belum membuahkan hasil yang signifikan. Pada Rabu, sebuah helikopter yang sedang melakukan operasi pemadaman jatuh, menyebabkan pilotnya tewas.

Kesaksian Warga Korea, Kim Jin-han:  “Helikopter itu terbang mendekati kami, awalnya suaranya normal. Tapi sesaat sebelum berbelok, suaranya terdengar aneh, seperti suara mesin mobil yang bermasalah. Tak lama setelah itu, helikopter langsung jatuh.”

Jumlah korban tewas akibat kebakaran ini terus bertambah. Hingga saat ini, lebih dari 24 orang meninggal dunia dan 27.000 warga harus mengungsi secara darurat.

Salah satu korban terdampak adalah Kim Jung-yeol, seorang petani apel dan plum berusia 50 tahun. Ia terpaksa melarikan diri ke tempat pengungsian bersama ayahnya yang berusia hampir 90 tahun.

Seorang petani Korea, Kim Jung-yeol:  “Saat tiba di tempat pengungsian, saya sangat khawatir dengan rumah saya. Saya melihat rekaman dari kamera pengawas di depan rumah, dan ternyata rumah saya juga ikut terbakar.”

Selain menghancurkan hutan dan pemukiman, kebakaran hutan ini juga menghanguskan banyak situs bersejarah, termasuk Kuil Unramsa yang telah berusia 1.000 tahun.

Warga Korea, Jeung Meung-suk:  “Kuil ini sangat tua. Melihatnya terbakar sungguh menyedihkan dan memilukan.”

Selain itu, Hahoe Village di Andong, sebuah warisan budaya dunia berusia lebih dari 600 tahun, juga terancam dilalap api. Petugas pemadam kebakaran berusaha menyelamatkannya dengan menyemprotkan bahan pemadam untuk mengurangi risiko kebakaran.

Para pakar telah menganalisis penyebab kebakaran hebat ini.

Profesor Lingkungan dan Iklim dari Universitas Korea, Lee Woo-Kyun:  “Ada tiga faktor utama: kenaikan suhu yang cepat, kekeringan berkepanjangan, dan angin kencang. Semua ini adalah kondisi yang sangat berbahaya untuk kebakaran hutan. Faktor lain adalah hutan Korea yang sangat lebat, yang berarti ada banyak bahan bakar untuk api.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS