EtIndonesia. Stasiun televisi Al-Aqsa, yang dikendalikan oleh kelompok Hamas, melaporkan bahwa juru bicara mereka, Abdel-Latif al-Qanoua, tewas dalam serangan udara Israel di Jabalia, Gaza Utara. Al-Qanoua dikabarkan meninggal saat serangan menghantam tenda tempat ia berada.
Sumber medis melaporkan bahwa dalam serangan yang sama, beberapa orang mengalami luka-luka. Selain itu, serangan udara lainnya di Gaza City menewaskan setidaknya enam orang, sementara satu orang dilaporkan tewas di Khan Younis, Gaza Selatan.
Pekan lalu, Israel melanjutkan serangan udara dan operasi darat di Gaza, mengakhiri gencatan senjata dua bulan. Tujuan Israel adalah memberikan tekanan lebih besar kepada Hamas untuk membebaskan sandera yang masih ditahan.
Pada 26 Maret, Hamas mengancam bahwa jika Israel terus melakukan serangan udara dan mencoba membebaskan sandera dengan kekerasan, maka nyawa para sandera akan dalam bahaya. Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa jika Hamas tidak membebaskan para sandera, Israel akan mengambil alih wilayah Gaza.
Sementara itu, warga Palestina di Gaza telah dua hari berturut-turut melakukan aksi protes terhadap kekuasaan Hamas. Mereka menuntut diakhirinya perang dengan Israel.
Dalam demonstrasi di Gaza City dan Beit Lahia, para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan “Hamas tidak mewakili kami”, serta meneriakkan slogan seperti “Kami tidak ingin Hamas” dan “Kami sudah lelah.” (Hui)