Kebakaran hutan paling parah dalam sejarah Korea Selatan terjadi di Provinsi Gyeongsang Utara, bagian tenggara negara itu. Tim pemadam kebakaran pada 27 Maret mengerahkan helikopter, dibantu oleh personel militer, untuk mengendalikan kobaran api. Hingga saat ini, kebakaran tersebut telah menyebabkan 28 orang tewas dan 32 lainnya terluka.
EtIndonesia. Menurut laporan Yonhap News Agency, kebakaran ini telah berlangsung sejak 21 Maret dan menghancurkan lebih dari 38.000 hektare lahan hutan, melebihi kebakaran hutan di pesisir timur pada tahun 2000 yang menghancurkan 23.794 hektare dan sebelumnya dianggap sebagai kebakaran terbesar dalam sejarah Korea Selatan.
Hingga pukul 19.00 waktu setempat, sebanyak 37.829 orang telah dievakuasi dari rumah mereka, termasuk hampir 30.000 orang dari daerah Uiseong dan Andong di Provinsi Gyeongsang Utara.
Menurut laporan Reuters, Perdana Menteri sementara Korea Selatan, Han Duck-soo, menyatakan dalam rapat darurat pemerintah.
“Kebakaran hutan ini menyebar dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyebabkan banyak korban jiwa. Situasi di seluruh negeri sangat mengkhawatirkan,” ujarnya,
Militer Korea Selatan telah mengalokasikan stok besar bahan bakar penerbangan untuk membantu helikopter pemadam kebakaran menjangkau daerah pegunungan yang terbakar. Kementerian Administrasi dan Keamanan Publik juga telah mengerahkan lebih dari 120 helikopter untuk membantu pemadaman api di tiga wilayah terdampak.
Pada 26 Maret, seorang pilot helikopter pemadam kebakaran gugur setelah helikopternya jatuh saat berusaha memadamkan api.
Di kota Andong, petugas pemadam kebakaran bekerja keras menyemprotkan air ke pohon-pohon di dalam Byeongsan Seowon, sebuah akademi Konfusianisme bersejarah yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, untuk melindunginya dari kemungkinan kebakaran yang semakin mendekat.
Beberapa daerah yang terdampak kebakaran mengalami hujan ringan pada 27 Maret malam. Namun, pejabat setempat mengatakan bahwa curah hujan sekitar 1 mm belum cukup untuk memadamkan api sepenuhnya, meskipun membantu mengendalikannya. Diperkirakan hujan yang turun hari ini akan memiliki jumlah yang sama dengan malam sebelumnya.
Para ahli menilai bahwa kebakaran yang terjadi di Uiseong sangat luar biasa dalam skala dan kecepatan penyebarannya. Mereka juga memperingatkan bahwa perubahan iklim kemungkinan besar akan menyebabkan kebakaran hutan yang lebih sering terjadi dan lebih mematikan di seluruh dunia.
Sumber: Central News Agency / NTDTV.com