Penyelamat di Thailand Berpacu dengan Waktu untuk Menyelamatkan 50 Orang yang Terjebak di Reruntuhan Gedung

EtIndonesia. Robot, mesin berat, dan personel penyelamat terus mencari pekerja yang terjebak di bawah reruntuhan gedung 30 lantai yang runtuh di Bangkok, sekitar 40 jam setelah serangkaian gempa bumi meninggalkan jejak kehancuran di Myanmar dan Thailand.

Setidaknya 50 orang kemungkinan terjebak di bawah tumpukan puing gedung pencakar langit setinggi empat lantai. Pasar Chatu Chak di Bangkok, yang merupakan objek wisata utama, tetap menjadi bagian kota yang paling parah terkena dampak, dengan sekitar 500-600 bangunan diperiksa untuk mengetahui kerusakan setelah gempa bumi.

Para ahli mengklaim bahwa hanya 10 persen bangunan di Bangkok yang tahan gempa dan hotel telah mengeluarkan pemberitahuan kepada tamu tentang area yang sedang diperiksa dan kemungkinan evakuasi jika ditemukan masalah.

Pasukan khusus AS membantu operasi penyelamatan di Bangkok. Para ilmuwan telah mengirim robot untuk pemetaan 3D dan kamera khusus untuk melacak mereka yang terjebak di bawah reruntuhan. Drone juga terbang sepanjang waktu di atas wilayah yang terkena dampak untuk memantau situasi.

Deepak, warga negara India yang tinggal di Bangkok selama 7-8 tahun, mengatakan kepalanya mulai berputar saat gempa mulai terjadi. Gempa berlangsung sekitar 50 detik, gedung-gedung berguncang hebat dan air memercik keluar dari kolam renang di atap, katanya.

Sehari setelah ratusan orang berkemah di taman, seluruh kota kini perlahan bergerak menuju keadaan normal. Sekitar 90 persen rute kereta kini beroperasi dan hanya dua jalur yang belum beroperasi. Mal-mal juga sudah mulai beroperasi.

Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 melanda dekat Kota Mandalay di Myanmar tengah pada Jumat sore, diikuti beberapa menit kemudian oleh beberapa gempa susulan, termasuk satu gempa berkekuatan Magnitudo 6,7. Gempa kuat menjalar hingga ke Thailand dan menewaskan 17 orang.

Pihak berwenang telah memperingatkan bahwa gempa susulan mungkin akan terus berlanjut selama dua minggu ke depan. (yn)

FOKUS DUNIA

NEWS