Zona Patahan Gempa Myanmar Tidur Selama 200 Tahun, USGS Perkirakan Lebih dari 10.000 Korban Tewas
EtIndonesia. Pada 28 Maret 2025, gempa bumi berkekuatan 7.7 magnitudo mengguncang Myanmar bagian tengah. Seorang peneliti yang meneliti risiko gempa bumi menyatakan bahwa meskipun kawasan ini tidak menunjukkan aktivitas seismik selama sekitar 200 tahun, terjadinya gempa besar seperti ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), jumlah korban tewas diperkirakan melebihi 10.000 orang, sehingga dikeluarkan peringatan merah yang menunjukkan bencana besar dengan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang parah.
Sementara itu, pemerintahan junta militer Myanmar melaporkan bahwa setidaknya 144 orang telah meninggal dunia, tetapi jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan proses pencarian dan evakuasi korban dari reruntuhan bangunan.
Gempa ini juga menyebabkan dampak yang mengejutkan hingga 1000 km dari pusat gempa, di mana sebuah gedung 30 lantai yang sedang dibangun di Bangkok, Thailand, runtuh. Laporan sementara menyebutkan bahwa setidaknya 3 pekerja tewas, sementara 81 orang masih terjebak di bawah puing-puing.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, gempa bumi terjadi pada pukul 12.50 siang waktu Myanmar pada 28 Maret. Episentrumnya sekitar 16 kilometer barat laut dari pusat kota Sagaing dan kedalamannya hanya 10 kilometer.
Peneliti utama di Earth Observatory of Singapore, Wei Shengji, yang telah meneliti risiko gempa bumi di Myanmar selama 10 tahun, mengatakan kepada CNN bahwa gempa ini terjadi di salah satu bagian Patahan Sagaing, sebuah zona patahan besar yang dalam sejarahnya telah mengalami beberapa gempa besar.
“Selama sekitar 200 tahun, wilayah ini tidak menunjukkan aktivitas seismik. Namun, berdasarkan penelitian sejarah dan survei geofisika modern, kami telah mengetahui bahwa bagian dari patahan ini sangat mungkin akan mengalami gempa besar dalam waktu dekat,” ujarnya.
“Oleh karena itu, bagi kami, gempa ini bukan sesuatu yang mengejutkan.”
Wei Shengji juga menyatakan bahwa ia sebelumnya telah memperingatkan pemerintah Myanmar dan komunitas ilmiah mengenai risiko ini.
29 Maret 2025: Tim penyelamat melanjutkan pekerjaan penyelamatan di lokasi runtuhnya bangunan di Bangkok, Thailand. Foto: Mailee Osten-Tan/Getty ImagesSebuah bangunan runtuh akibat gempa bumi di Mandalay pada 28 Maret 2025. (STR/AFP via Getty Images) Orang-orang mengendarai sepeda motor melewati bangunan yang runtuh di Mandalay setelah gempa bumi melanda Myanmar tengah pada 28 Maret 2025. (STR/AFP via Getty Images)Orang-orang melihat di samping bangunan yang runtuh di Mandalay setelah gempa bumi melanda Myanmar bagian tengah pada 28 Maret 2025. (STR/AFP via Getty Images)Orang-orang melihat di samping bangunan yang runtuh di Mandalay setelah gempa bumi melanda Myanmar bagian tengah pada 28 Maret 2025. (STR/AFP via Getty Images)Seorang polisi Myanmar menyorotkan senter ke pintu masuk gedung yang rusak di Naypyidaw setelah gempa bumi melanda Myanmar bagian tengah pada 28 Maret 2025. (SAI AUNG MAIN/AFP via Getty Images)Peralatan konstruksi berat digunakan untuk memindahkan puing-puing di Mandalay dan orang-orang berkumpul di samping bangunan yang runtuh setelah gempa bumi melanda Myanmar tengah pada 28 Maret 2025. (STR/AFP via Getty Images)
Dalam gambar terlihat sebuah bangunan yang runtuh di Mandalay setelah gempa bumi melanda Myanmar bagian tengah pada 28 Maret 2025. (STR/AFP via Getty Images) Sebuah bangunan yang runtuh terlihat di Mandalay pada 28 Maret 2025, setelah gempa bumi di Myanmar tengah. Gempa bumi dahsyat mengguncang Myanmar tengah pada 28 Maret, meruntuhkan jalan-jalan di ibu kota Naypyidaw, merusak bangunan dan memaksa orang-orang mengungsi ke jalan-jalan di negara tetangga, Thailand. (Foto oleh AFP) (Foto oleh STR/AFP via Getty Images)Sebuah mobil hancur tertimpa bangunan yang runtuh di Mandalay setelah gempa bumi melanda Myanmar bagian tengah pada 28 Maret 2025. (STR/AFP via Getty Images)Seorang warga (kiri) mengambil gambar kerusakan rumahnya di samping bangunan yang rusak di Naypyidaw setelah gempa bumi melanda Myanmar bagian tengah pada 28 Maret 2025. (SAI AUNG MAIN/AFP via Getty Images)Seorang petugas penyelamat menyelamatkan orang-orang yang terjebak dari bangunan yang runtuh di Naypyidaw setelah gempa bumi melanda Myanmar bagian tengah pada 28 Maret 2025. (SAI AUNG MAIN/AFP via Getty Images)