4 Tanda Awal Penyakit Parkinson: Waspada Sejak Usia 50 Tahun +


EtIndonesia. Penyakit Parkinson bukanlah kondisi yang datang secara tiba-tiba. Bahkan 10 hingga 20 tahun sebelum gejala utama muncul, tubuh kita sering kali sudah memberikan sinyal-sinyal peringatan. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang yang berusia di atas 50 tahun untuk memahami gejala awal yang mungkin mengindikasikan munculnya Parkinson. 

Berikut ini 4 tanda fisik yang patut diwaspadai:

1. Perubahan Tulisan Tangan

Apakah Anda merasa tulisan tangan Anda semakin kecil dan sulit terbaca, padahal sebelumnya normal dan rapi? Gejala ini dikenal sebagai mikrografia atau “gejala tulisan kecil” dan merupakan salah satu tanda awal paling umum dari Parkinson. Pada kondisi normal, ukuran tulisan tangan cenderung konsisten. Namun Parkinson memengaruhi kontrol otot halus di tangan, menyebabkan koordinasi memburuk sehingga tulisan menjadi semakin kecil tanpa disadari.

2. Kesulitan Memegang Benda Kecil

Ketika mencoba mengambil benda kecil seperti cincin atau koin, apakah tangan Anda justru makin sulit mengontrol gerakan semakin dekat ke objek? Atau bahkan tidak bisa mengambilnya sama sekali? Ini bisa menjadi peringatan. Penyakit Parkinson menyebabkan penurunan kekuatan dan koordinasi otot tangan, yang memicu tremor (gemetar) dan menyulitkan aktivitas yang membutuhkan gerakan presisi.

3. Penurunan Kelincahan Tangan

Tugas-tugas sederhana seperti mengikat tali sepatu atau mengancingkan baju yang dulu mudah, kini terasa sangat sulit dilakukan. Tangan tidak lagi selincah dulu, bahkan setelah dicoba berulang kali, gerakan tetap terasa lamban. Ini karena Parkinson mengganggu fungsi sistem saraf yang mengatur otot tangan, sehingga rentang gerak sendi menyempit dan respons otot melambat.

4. Gerakan Tubuh Menjadi Lambat

Jika Anda merasa gerakan tubuh semakin lambat dibandingkan teman sebaya, atau saat berjalan terasa seperti “menyeret kaki” dengan ayunan tangan yang tidak seimbang, Anda patut waspada. Parkinson sering menimbulkan bradikinesia atau perlambatan gerakan. Ciri khasnya adalah langkah kaki mengecil, sulit memulai atau menghentikan gerakan, serta hilangnya koordinasi dan kelenturan tubuh.

Gejala Non-Motor: Sinyal Awal yang Lebih Dini

Selain empat tanda fisik di atas, Parkinson juga sering menunjukkan gejala non-motor yang bahkan bisa muncul lebih awal dari gejala fisik. Beberapa di antaranya dapat muncul 10 hingga 20 tahun sebelumnya, seperti:

1. Gangguan Penciuman (Anosmia)

Sebanyak 80–90% penderita Parkinson mengalami penurunan fungsi penciuman. Ini ditandai dengan:

  • Kesulitan membedakan bau tertentu
  • Hanya bisa mencium aroma jika sangat kuat
  • Hilangnya kemampuan mengenali bau yang dulu familiar
    Biasanya terjadi pada kedua sisi hidung, dan umumnya lebih parah pada pria.


2. Gangguan Tidur

Ciri-cirinya adalah:

  • Gerakan fisik ekstrem saat tidur seperti menendang, melayangkan pukulan
  • Mengigau, berteriak, bahkan melukai pasangan tidur

Kondisi ini disebut REM Sleep Behavior Disorder dan sering kali menjadi tanda awal gangguan saraf seperti Parkinson.

3. Masalah Konstipasi (Susah Buang Air Besar)

Konstipasi bisa menjadi gejala awal yang muncul hingga 20 tahun sebelum gejala utama. Tanda-tandanya meliputi:

  • Frekuensi buang air besar kurang dari 3 kali seminggu
  • Kesulitan mengejan, feses keras dan kering
  • Rasa tidak tuntas setelah buang air

Penyebabnya adalah Parkinson yang menyerang sistem saraf usus, memperlambat gerakan peristaltik.

4. Perubahan Emosi dan Psikologis

Sekitar 50% pasien Parkinson mengalami gejala depresi pada tahap awal. Gejalanya mencakup:

  • Suasana hati yang selalu murung
  • Kehilangan minat terhadap aktivitas
  • Rasa putus asa atau tidak bersemangat

Kondisi ini disebabkan oleh gangguan kadar dopamin dan neurotransmitter lain di otak.

Kesimpulan: Waspadai dan Tanggapi Sejak Dini

Apabila Anda atau orang terdekat mengalami satu atau beberapa gejala yang disebutkan di atas, jangan anggap remeh. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis neurologi untuk evaluasi lebih lanjut. Deteksi dini dan penanganan tepat sangat penting untuk menghambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup jangka panjang. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS