Pada 12 April 2025, cuaca ekstrem melanda berbagai wilayah di Tiongkok daratan. Angin kencang yang luar biasa memicu badai pasir besar-besaran, terutama di Daerah Otonomi Mongolia Dalam dan Provinsi Gansu. Langit tertutup debu kekuningan, membuat siang hari tampak seperti senja. Dampaknya meluas ke wilayah timur dan tenggara, hingga lebih dari separuh wilayah Tiongkok terpapar debu dan pasir.
EtIndonesia. Pada 12 April, badai pasir disertai angin menderu menyapu Mongolia Dalam dan Gansu. Debu tebal membumbung ke langit, membuat jarak pandang sangat terbatas. Warganet lokal mengunggah kondisi ekstrem:
“Kemarin badai pasir berlangsung seharian. Malamnya kami tidur pakai masker,” ujar warga Gansu.
“Saya terbangun tengah malam karena sesak napas. Padahal jendela sudah ditutup, tapi bau tanah tetap masuk,” imbuhnya.
Seorang warga Ningxia berkata:
“Tutup jendela dan ganti pintu pun percuma, partikel halus debu menyebar ke seluruh udara. Seluruh rumah bau tanah.”
Peringatan Resmi: Badai Pasir Menyapu 20+ Provinsi dan Kota
Pukul 06.00 pagi pada 12 April, Pusat Meteorologi Nasional Tiongkok kembali mengeluarkan peringatan biru untuk badai pasir. Diperkirakan dari 12 April pukul 08.00 hingga 13 April pukul 08.00, badai pasir dan angin debu akan terjadi di banyak wilayah seperti berikut :
- Mongolia Dalam bagian barat
- Xinjiang selatan
- Gansu tengah dan timur
- Ningxia selatan
- Shaanxi selatan
- Shandong timur dan selatan
- Henan, Anhui, Jiangsu, Shanghai, Hubei, Hunan
- Guangxi utara, Jiangxi utara, Zhejiang tengah dan utara, serta Cekungan Sichuan bagian utara
Akibat angin kencang berkelanjutan, badai pasir terus bergerak ke arah tenggara, kini melintasi Sungai Yangtze. Wilayah seperti Jiangsu, Zhejiang, Shanghai, Jiangxi, hingga sebagian Guangdong dan Guangxi utara diperkirakan akan segera terdampak.
Indeks Kualitas Udara “Meledak”: PM10 Tembus 1000+ μg/m³
Menurut laporan Beijing News, pada siang hari 12 April, beberapa kota di Hunan, Hubei, Anhui, dan Zhejiang mengalami badai pasir dengan indeks kualitas udara (AQI) mencapai level maksimal 500, alias “meledak” (di luar skala).
Data dari Pusat Pemantauan Lingkungan Nasional Tiongkok menyebutkan:
- Di Changsha, Hunan, konsentrasi PM10 mencapai 1.002 µg/m³
- Di Zhuzhou, angkanya menyentuh 866 µg/m³
Sementara itu, data dari satelit menunjukkan bahwa badai pasir telah membentuk selimut debu luas dari Zhangye (Gansu) ke Wulanchabu (Mongolia Dalam) hingga Datong (Shanxi).
Di Zhongwei, Ningxia, konsentrasi PM10 bahkan mencapai 5.758 µg/m³—lebih dari 9 kali lipat ambang batas aman!
Laporan Lapangan: Rumah Kotor, Udara Penuh Debu
Warganet dari Guang’an, Sichuan, melaporkan:
“Semalaman angin besar, dan hari ini lantai rumah licin penuh debu. Langit abu-abu, hidung terasa perih. Bahkan sandaran tangan di keyboard tertutup lapisan abu.”
Rekor Angin Ekstrem di Seluruh Tiongkok
Sebelumnya, pihak meteorologi telah memperingatkan bahwa Tiongkok sedang mengalami angin kencang luar biasa dalam skala sejarah. Pada malam 11 April:
- Beijing mencatat angin hingga level 11 di pusat kota, dan 13 di daerah pegunungan
- Di Henan, hembusan angin mencapai level 15
- Data dari 40 stasiun cuaca nasional di Zhengzhou, Luoyang, Xinyang, dan Zhumadian menunjukkan kecepatan angin telah menyamai atau bahkan melampaui rekor tertinggi bulan April dalam sejarah pengamatan.
Kesimpulan: Krisis Lingkungan Akibat Kombinasi Badai dan Debu
Gabungan dari angin ekstrem dan badai pasir ini menunjukkan kerentanan tinggi Tiongkok terhadap perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Dengan lebih dari separuh wilayah nasional tertutup debu, dampaknya tidak hanya pada kesehatan pernapasan, tapi juga transportasi, pertanian, dan keselamatan infrastruktur.
Warga disarankan untuk:
- Tetap di dalam ruangan
- Menutup rapat jendela dan pintu
- Menggunakan masker berstandar tinggi
- Menghindari aktivitas di luar ruangan sebisa mungkin
(Jhon)
Sumber : NTDTV.com