EtIndonesia. Operasi militer Israel di Jalur Gaza terus berlanjut. Pada Jumat (11 April), militer Israel memperluas serangan darat dan mengeluarkan perintah evakuasi baru kepada warga setempat. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menekan Hamas agar segera membebaskan para sandera yang masih ditahan.
Saat ini, tercatat 59 orang sandera masih berada di Gaza, dan diyakini 24 di antaranya masih hidup.
Sejumlah warga Israel di wilayah selatan menyatakan mereka optimistis terhadap upaya pemerintahan Trump dalam menghentikan konflik dan membebaskan para sandera.
Yivha Gano, seorang dosen universitas, mengatakan: “Kami tahu bahwa Trump pernah berhasil menyelamatkan sandera dalam perjanjian besar sebelumnya.”
Negosiasi AS-Iran Menjelang: Ancaman dan Sanksi Baru Diluncurkan
Sementara itu, di tengah ketegangan dengan Iran, Menteri Luar Negeri AS Rubio mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat akan menggelar pertemuan langsung dengan Iran pada Sabtu (12 April) untuk membahas program nuklir Teheran.
Pertemuan ini akan berlangsung di Oman, dan melibatkan utusan khusus AS Witkoff serta delegasi dari Iran.
Menjelang perundingan tersebut, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan peringatan keras. Ia menegaskan bahwa jika negosiasi gagal, AS siap mengambil tindakan militer.
Presiden Trump menyatakan: “Saya tidak bisa membayangkan pilihan lain selain mencapai kesepakatan. Saya jelas lebih memilih perjanjian daripada opsi lainnya, dan saya rasa semua orang di pesawat ini tahu apa maksud saya. Dan percayalah, itu bukan pilihan yang menyenangkan. Saya pribadi tidak menyukai opsi itu.”
Dari pihak Iran, seorang penasihat pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa mereka telah menyusun sejumlah rekomendasi penting dan praktis menjelang pertemuan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menambahkan: “Saya kira hasil dari perundingan hari Sabtu akan menentukan langkah kita selanjutnya. Ini adalah pertemuan yang sudah dijadwalkan, bukan bagian dari suatu kerangka besar. Ini lebih untuk menguji apakah pihak Iran benar-benar serius dalam berunding.”
Sanksi Baru AS: Terminal Minyak Mentah Tiongkok Masuk Daftar Hitam
Menjelang negosiasi dengan Iran, pada Kamis (10 April), pemerintahan Trump kembali menjatuhkan sanksi baru terhadap jaringan perdagangan minyak Iran. Salah satu target sanksi kali ini adalah sebuah terminal penyimpanan minyak mentah di Tiongkok.
Terminal tersebut diketahui terhubung dengan jaringan pipa dan kilang independen, dan diduga digunakan untuk menyimpan serta mendistribusikan minyak mentah Iran, sebuah aktivitas yang dilarang oleh sanksi internasional.
Langkah ini menunjukkan bahwa AS semakin meningkatkan tekanan terhadap Iran dan negara-negara yang secara tidak langsung membantu perdagangan minyaknya, terutama menjelang negosiasi krusial yang bisa menentukan arah hubungan bilateral ke depan. (Jhon)
Sumber : NTDTV.com