Etindonesia. Lebih dari 114 warga sipil tewas dalam serangan oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter terhadap dua kamp pengungsian selama dua hari terakhir di El Fasher, ibu kota Negara Bagian Darfur Utara di Sudan barat, seorang pejabat setempat mengumumkan.
“Lebih dari 100 warga sipil tewas akibat serangan brutal yang dilancarkan oleh milisi RSF terhadap kamp pengungsian Zamzam pada Jumat (11/4), dengan puluhan lainnya terluka,” Ibrahim Khatir, direktur jenderal otoritas kesehatan Negara Bagian Darfur Utara, mengatakan kepada media.
“Hari Sabtu, 14 warga sipil juga tewas akibat serangan milisi lainnya terhadap kamp pengungsian Abu Shouk, dengan puluhan lainnya terluka,” tambahnya.
Khatir mengungkapkan bahwa di antara yang tewas di kamp Zamzam terdapat sembilan karyawan Relief International, sebuah organisasi nonpemerintah yang mengoperasikan rumah sakit lapangan di kamp tersebut.
Emergency Room, sebuah kelompok relawan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 40 warga sipil tewas dan ratusan lainnya luka-luka pada hari Sabtu akibat penembakan hebat oleh RSF di kamp Abu Shouk.
RSF tidak segera mengeluarkan komentar mengenai serangan tersebut.
Sejak 10 Mei 2024, pertempuran sengit telah berkecamuk di El Fasher antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan RSF.
Sudan telah terlibat dalam konflik yang menghancurkan antara SAF dan RSF sejak pertengahan April 2023, yang telah merenggut lebih dari 29.600 nyawa, menurut Armed Conflict Location and Event Data, sebuah kelompok pemantau krisis yang dikutip oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. (yn)