Serangan Rudal Terbesar Rusia ke Ukraina, Trump : “Terlalu Mengerikan”

EtIndonesia. Pada  Minggu lalu (13 April), Rusia melancarkan serangan rudal paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir terhadap Ukraina. Presiden AS Donald Trump menyebut serangan itu “sangat mengerikan” dan menekankan bahwa perang ini harus segera diakhiri.

Kesedihan Menyelimuti Kota Sumy

Pada Senin (14 April), suasana duka menyelimuti Kota Sumy di Ukraina. Warga berdatangan ke lokasi ledakan untuk meletakkan bunga dan mengenang para korban yang tewas.

Seorang pegawai kedai kopi dan saksi mata serangan, Khaitova, mengungkapkan:

“Kami masih tidak percaya dua rekan kerja kami tewas. Kemarin saya melihat mereka tergeletak di sana.”

Pada  Minggu, dua rudal balistik Rusia menghantam pusat Kota Sumy, menewaskan setidaknya 34 orang dan melukai 119 lainnya. Serangan ini menjadi yang paling mematikan di Ukraina sepanjang tahun ini.

Rekaman yang beredar di internet menunjukkan betapa paniknya warga, termasuk anak-anak. Salah satu video memperdengarkan suara seorang anak lelaki Ukraina berkata:

“Ayah, aku di dekat kafe, di perempatan. Aku sedang menunggumu. Tolong cepat datang.”
Polisi Ukraina merespons, “Ibumu sedang mendapat pertolongan medis.”
Anak itu menjawab sambil menangis, “Tolong selamatkan dia, aku mohon! Jangan khawatirkan aku!”

Dua anak dilaporkan meninggal dunia, dan 15 anak lainnya luka-luka akibat serangan itu. Wali kota sementara Sumy, Kobzar, mengumumkan masa berkabung selama tiga hari dimulai pada hari Senin.

Menteri Dalam Negeri Ukraina Menyebutnya Serangan Teroris terhadap Warga Sipil

Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko, menegaskan:

“Jumlah korban di jalan, kendaraan umum, dan mobil pribadi menunjukkan ini adalah serangan teroris yang jelas-jelas menargetkan warga sipil.”

Pemerintah Rusia membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa target sebenarnya adalah pertemuan antara militer Ukraina dan personel Barat yang menyamar sebagai tentara bayaran.

Trump: “Ini Kesalahan Besar Rusia”

Presiden Trump, yang berbicara di atas Air Force One pada  Minggu, menyatakan:

“Mereka telah melakukan kesalahan besar. Saya yakin ini adalah sebuah kekeliruan. Ini benar-benar peristiwa yang mengerikan. Menurut saya, seluruh perang ini adalah bencana.”

Pada  Senin, Trump kembali menegaskan bahwa hal terpenting saat ini adalah mengakhiri perang sesegera mungkin. Ia menyebut bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tengah berusaha membeli sistem rudal dari AS, dan menambahkan bahwa “beberapa usulan bagus untuk mengakhiri perang” akan segera diajukan.

Zelenskyy Serukan Tekanan Global terhadap Moskow

Presiden Zelensky pada hari yang sama mengecam serangan berkelanjutan dari Rusia. Ia membeberkan bahwa selama bulan April saja, Rusia telah meluncurkan:

  • Hampir 2.800 bom udara,
  • Lebih dari 1.400 serangan drone, dan
  • Hampir 60 rudal dari berbagai jenis ke wilayah Ukraina.

Zelensky menyerukan kepada para sekutu untuk segera mengambil langkah nyata dan menekan Moskow agar menghentikan perang ini.

Dunia Internasional Kecam Serangan Rusia

Para pemimpin dan diplomat dari puluhan negara telah mengeluarkan pernyataan keras mengutuk serangan tersebut.

Kaja Kallas, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, menyatakan: “Saat ini, kita harus memberi tekanan maksimal terhadap Rusia. Untuk mengakhiri perang, dibutuhkan dua pihak. Tapi untuk memulai perang, hanya perlu satu orang.”

Saat ini, Uni Eropa sedang merancang putaran ke-17 sanksi terhadap Rusia sebagai respons atas agresi yang terus berlanjut. (Jhon)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS