EtIndonesia. Paus Fransiskus wafat pada Hari Senin Paskah dalam usia 88 tahun. Dunia Katolik dan para pemimpin global tengah berduka atas kepergian tokoh besar ini. Namun di saat bersamaan, para astrolog kembali menyoroti ramalan kuno dari tokoh terkenal abad ke-16, Nostradamus, yang disebut-sebut telah meramalkan peristiwa iniādan lebih jauh lagi, menyiratkan kemunduran besar Gereja Katolik dalam peran globalnya.
Ramalan Nostradamus yang Digenapi? Paus Meninggal, Gereja Terancam Surut
Ketika umat Katolik berduka atas wafatnya Paus Fransiskus, perhatian sejumlah astrolog justru tertuju pada ramalan dari Michel de Nostredameālebih dikenal sebagai Nostradamus. Dalam bukunya yang terbit tahun 1555, berjudul Les ProphĆ©ties (Ramalan), sang peramal Prancis menuliskan prediksi tentang “seorang Paus yang sangat tua” yang akan meninggal, diiringi oleh “kemunduran Gereja Katolik”.
Dalam laporan yang dimuat Daily Mail pada 21 April berjudul “Ramalan Menyeramkan Nostradamus soal Paus Jadi Kenyataan saat Ia Wafat di Usia 88 Tahun”, disebutkan bahwa Nostradamus memang banyak meramalkan bencana: dari perang brutal, bencana alam, hingga wabah mematikan yang muncul kembali.
Salah satu cuplikan ramalannya menyebutkan:“Setelah seorang Paus tua wafat⦠seorang pemuda kuat dari Roma akan dipilih. Banyak orang akan menganggapnya melemahkan kekuasaan spiritualnya⦠namun dia akan lama berkuasa dan sibuk dengan berbagai aktivitas.”
Lebih lanjut, Nostradamus juga memberi petunjuk samar tentang penerus Paus Fransiskus: “Seorang pemuda berkulit gelap, dengan bantuan dari seorang raja agung, akan menyerahkan dompet kepada seorang pemuda berkulit kemerahan.”
Interpretasi ramalan ini memang bervariasi, dan sebagian besar ahli sepakat untuk tidak memaknainya secara harfiah. Namun kematian Paus Fransiskus membuat sebagian orang mulai melihatnya sebagai transisi penting dalam kepemimpinan spiritual dunia.
Paus Fransiskus dan Warisannya
Terpilih sebagai Paus pada 13 Maret 2013, Fransiskus dikenal karena sikapnya yang rendah hati, penuh empati, serta komitmennya untuk mereformasi gereja. Dia merupakan Paus pertama dari luar Eropa dalam lebih dari 1300 tahun, lahir di Buenos Aires dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio. Banyak orang mengenangnya karena pendekatannya yang lebih terbuka terhadap isu-isu kontroversial, yang membuatnya populer sekaligus menuai kritik.
Kesehatan Memburuk Jelang Akhir Hidup
Nostradamus yang dikenal sebagai astrolog dan mistikus juga meramalkan momen ini tidak akan datang secara mendadak. Memang, kondisi kesehatan Paus Fransiskus telah memburuk selama setahun terakhir. Dia sempat dirawat di rumah sakit pada 14 Februari akibat infeksi dan gangguan paru-paru, serta mengalami berbagai kendala kesehatan lainnya seperti hernia dan dua kali terjatuh. Puncaknya, dia dirawat karena pneumonia yang akhirnya merenggut nyawanya.
Vatican menyatakan bahwa konklaf pemilihan Paus baru oleh para kardinal di Kapel Sistina akan digelar setidaknya 15 hari setelah wafatnya Fransiskus. Jenazahnya disemayamkan di Basilika Santo Petrus sebelum akhirnya dimakamkan di aula Santa Maria, distrik Esquilino di Romaāberbeda dari mayoritas pendahulunya.
Namun ramalan Nostradamus tak hanya sampai di situ. Dia juga menuliskan prediksi kelam untuk tahun 2025. Dalam teks Les ProphƩties, dia menyebut kemungkinan pecahnya perang besar yang melibatkan Inggris dan kekuatan Eropa, wabah penyakit baru, serta potensi tumbukan asteroid ke bumi yang dapat menyebabkan kiamat.
Beberapa penafsir percaya ini menggambarkan kehancuran umat manusia, yang justru memberi bumi peluang untuk pulih dari eksploitasi sumber daya secara berlebihan. Dalam konteks perubahan iklim, Nostradamus juga disebut telah meramalkan bencana alam di Brasilākhususnya di kawasan Amazon.
“Taman dunia dekat kota baru, di jalur gunung berongga: akan ditangkap dan dilempar ke dalam tong, dipaksa meneguk air beracun penuh belerang.”
Ramalan Perang dan Wabah Baru di Inggris
Dalam kutipan lainnya, Nostradamus menyebut Inggris akan mengalami konflik internal dan eksternal, serta terancam oleh wabah mematikan:
“Saat rakyat Eropa melihat Inggris membangun tahtanya kembali dari belakang, sisi sayapnya akan tersapu perang kejam. Kerajaan itu akan penuh dengan perang yang mengerikan, musuh dari dalam dan luar akan bermunculan.”
Dia juga pernah meramalkan kebangkitan wabah yang lebih dahsyat dari sebelumnya: “Wabah lama akan kembali, tak ada musuh di bawah langit yang lebih mematikan darinya.”
Penutup: Kematian Paus dan Awal Baru?
Ramalan-ramalan Nostradamus terus menimbulkan perdebatan. Sebagian melihatnya sebagai kebetulan belaka, sementara yang lain menganggapnya sebagai peringatan dari masa lalu bagi generasi kini. Terlepas dari sudut pandang Anda, wafatnya Paus Fransiskus bukan hanya menandai berakhirnya satu era spiritual, tapi mungkin jugaābagi sebagian orangāsebuah pertanda akan perubahan besar yang sedang berlangsung di dunia. (jhn/yn)