Pandemi di Tiongkok terus berlangsung, namun pemerintahan partai Komunis Tiongkok menutup-nutupi informasinya. Baru-baru ini, warga dari berbagai daerah mengungkapkan bahwa wabah tampaknya semakin parah tahun ini dan memasuki puncak angka kematian. Jumlah penderita penyakit kardiovaskular sangat tinggi, banyak lansia mengalami stroke dan menjadi lumpuh, bahkan ada kasus kematian mendadak di semua kelompok usia.
EtIndonesia. Banyak warga melaporkan bahwa tampaknya ada gelombang wabah baru di mana hampir semua orang dewasa dan anak-anak di sekitar mereka terinfeksi. Rumah sakit pun penuh sesak dengan pengunjung.
“Batuk pilek kali ini sangat sulit sembuh, hampir semua orang mengalaminya, seolah-olah ini virus baru. Tahun ini saja, setelah Tahun Baru saya sudah dua kali terserang. Penyembuhannya susah, minimal sepuluh hari sampai dua minggu. Banyak yang harus dirawat di rumah sakit, terutama yang daya tahan tubuhnya lemah, tidak tergantung usia — dari usia 30, 40, sampai 60-an pun ada,” ujar Warga Kaifeng, Henan, Tuan Wang.
Warga Jiujiang, Jiangxi, juga menyebutkan bahwa banyak orang di sekitarnya berulang kali mengalami gejala flu, dan rumah sakit penuh sesak.
“Banyak yang demam dan pilek. Keluarga saya sendiri juga kena, demam sampai lebih dari 39 derajat. Di kampung saya juga banyak. Flu bisa berlangsung lama, seminggu bahkan dua minggu. Ada orang tua yang meninggal karena komplikasi setelah flu,” kata Tuan Wu dari Jiujiang, Jiangxi.
Seorang warga desa di Qingdao, Shandong, mengungkapkan bahwa banyak penduduk di desa mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah, banyak lansia mengalami stroke dan lumpuh sebagian.
“Di desa sekarang banyak orang yang jalannya seperti tertatih-tatih. Saudara saya baru saja meninggal, dan ketika saya kembali ke desa, banyak orang yang jalannya sudah tidak normal. Banyak lansia usia 50-70 tahun mengalami masalah,” ujar Tuan Li dari Qingdao, Shandong.
“Belakangan ini makin banyak yang meninggal. Paman saya menjalani operasi bypass jantung, katanya banyak yang antri untuk operasi karena pembuluh darah tersumbat. Dia mengatakan ini terjadi setelah vaksinasi. Saya merasa ini mungkin akibat virus? Setiap kali saya terkena flu, seluruh badan saya sakit seperti radang sendi,” ujarnya.
Warga lain dari Qingdao juga menyebutkan bahwa banyak orang mengalami demam berulang, dan kematian terjadi pada berbagai kelompok usia.
“Anak-anak dan orang dewasa, semuanya kena. Teman-teman saya ada yang terkena, dan rumah sakit juga penuh. Ada teman saya yang anaknya baru usia 6–7 tahun, tiba-tiba tidak mau makan dan meninggal begitu saja di rumah. Saya sangat terkejut! Saya rasa ini karena vaksin. Tidak normal, kematian terjadi pada anak muda, dewasa, dan lanjut usia,” kata Tuan Lao Li dari Qingdao.
Warga Dandong, Liaoning, mengatakan rumah sakit penuh dan banyak lansia meninggal dunia secara mendadak.
“Sekarang banyak yang kena flu. Rumah sakit penuh, katanya ini flu A. Ambulans selalu mondar-mandir, dan banyak lansia yang tiba-tiba meninggal. Di panti jompo, kalau satu orang kena, semua bisa tertular. Gejalanya tidak jelas, tapi malam ini tidur, pagi sudah meninggal. Di satu panti jompo, setidaknya satu orang meninggal setiap minggu. Semuanya tiba-tiba saja.”
Banyak warga dari berbagai daerah mengatakan bahwa kematian makin sering terjadi tahun ini, dan mereka sering melihat orang menggelar pemakaman,” ujar Tuan Wang dari Dandong, Liaoning.
“Banyak lansia yang meninggal akhir-akhir ini, dan pemakaman sangat sering terjadi. Selalu terdengar suara gong dan drum. Sebelum pandemi tidak seperti ini. Setelah divaksin, banyak yang didiagnosis punya nodul di paru-paru. Di sekitar saya juga begitu, banyak yang harus operasi. Ini sungguh tidak manusiawi, sangat menyedihkan,” ujar Tuan Huang dari Guangdong.
Tuan Yan dari Luoyang berkata : “Serangan jantung dan stroke mendadak sudah sangat umum. Beberapa hari lalu, seorang teman saya sedang bekerja, tiba-tiba saja meninggal. Usianya belum 60 tahun. Saat Imlek tahun lalu, teman sekolah saya tiba-tiba jatuh dan langsung meninggal, usianya bahkan belum 50. Sekarang di mana-mana ada kuburan. Melihat nisan-nisannya, semua usia ada. Anak-anak muda pun banyak. Di jalan menuju alam baka, tidak ada batas usia.”
Beberapa warga juga mengatakan bahwa mereka telah keluar dari keanggotaan Partai Komunis Tiongkok dan organisasi terkait, dan mereka setiap hari mengucapkan sembilan kata “Falun Dafa Hao, Zhen Shan Ren Hao (Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik)”, dan merasa tetap aman.
“Sekarang gejala flu lebih parah dari sebelumnya, dan kasus flu meningkat. Tapi saya selalu mengucapkan ‘Falun Dafa Hao’, dan saya tetap aman,” ujar Tuan Zhang dari Huai’an, Jiangsu.
Tuan Lu dari Wuxi, Jiangsu mengatakan: “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik — ini manjur.”
Pada awal pandemi, pendiri Falun Gong, Guru Li Hongzhi, dalam artikel “Rasional” pernah menyampaikan bahwa “Wabah itu sendiri adalah pengaturan Dewa” dab “wabah “virus PKT” (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.” Beliau juga menyebutkan bahwa Keluar dari PKT dan “secara tulus melafalkan kata-kata yang mengandung kebenaran, semuanya itu adalah obat mujarab. (hui)
Disunting oleh: Li Yun/ Wawancara oleh: Xiong Bin/ Pascaproduksi oleh: Gao Yu