Dari Terusan Panama ke Terusan Suez: Trump Desak Kapal AS Harus Bebas Lewat Secara Gratis

EtIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi sorotan dunia internasional, kali ini dengan pernyataan kontroversial mengenai Terusan Suez — salah satu jalur perdagangan paling penting di dunia. Trump mengatakan bahwa kapal-kapal Amerika, baik militer maupun komersial, seharusnya diizinkan melewati Terusan Suez tanpa membayar biaya.

Trump berargumen tegas: “Kalau tidak ada Amerika, jalur-jalur ini bahkan tidak akan eksis!”

Sebelumnya, Trump sudah beberapa kali menyuarakan keinginannya untuk mengambil kembali kendali atas Terusan Panama. Kini, dia memperluas targetnya dengan menyoroti Terusan Suez, yang sejak nasionalisasi oleh Pemerintah Mesir pada tahun 1956, menjadi penghubung utama dalam arus perdagangan dunia.

Trump Tuntut Hak Istimewa untuk Kapal AS

Menurut Konvensi Konstantinopel 1888, Terusan Suez harus tetap terbuka untuk semua kapal dagang dan militer dari berbagai negara, baik pada masa damai maupun perang, tanpa diskriminasi.

Namun dalam praktiknya, Pemerintah Mesir tetap memungut biaya tinggi dari kapal-kapal yang melintas — dan dalam beberapa tahun terakhir, tarif tersebut terus meningkat, membuat banyak perusahaan pelayaran mengeluh.

Trump, melalui seruan ini, tampaknya ingin menggunakan pengaruh Amerika untuk mengamankan keuntungan komersial dan militer, selaras dengan doktrin khasnya: “America First” (Amerika yang didahulukan).

Meskipun secara historis Amerika Serikat tidak terlibat langsung dalam pembangunan atau pengelolaan Terusan Suez, belakangan ini, dengan meningkatnya ketegangan di Laut Merah, kehadiran militer Amerika dan sekutunya di kawasan ini semakin meningkat.

Banyak pengamat menilai, langkah Trump ini juga bisa menjadi dalih untuk memperluas kontrol militer AS di sekitar jalur vital tersebut.

Jika kapal AS dapat melewati Terusan Suez tanpa hambatan dan biaya, Amerika Serikat akan mampu menggerakkan kekuatan militernya dari Eropa ke Timur Tengah dengan lebih cepat, serta menghemat waktu dan biaya logistik dalam jumlah besar.

Tantangan Besar bagi Rencana Trump

Meski demikian, para analis menilai bahwa AS tidak mudah mendapatkan hak istimewa di Terusan Suez. Status Terusan Suez sudah diatur dengan ketat oleh konvensi internasional, dan Mesir menguasai penuh pengelolaannya. Tindakan sepihak oleh AS dapat menyulut kontroversi internasional dan mengguncang kestabilan politik di kawasan Timur Tengah yang sudah sangat rentan.

Selain itu, di tengah semakin rumitnya hubungan global, Tiongkok — yang aktif berinvestasi di infrastruktur maritim dunia — turut memperhatikan dinamika ini.

Sebagai catatan, pejabat Beijing dan Hong Kong baru-baru ini juga menentang upaya konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan AS BlackRock untuk mengakuisisi pelabuhan terkait Terusan Panama, menunjukkan persaingan yang semakin memanas di jalur-jalur vital dunia. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS