EtIndonesia. He Xingqiang, seorang guru bahasa Inggris asal Tiongkok daratan, menyatakan bahwa dia telah mengalami penindasan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) karena keyakinan pribadinya. Dia menyebut bahwa PKT adalah organisasi jahat dan secara resmi menyatakan keinginannya untuk memutuskan semua hubungan dengan partai tersebut.
He menjelaskan bahwa dirinya pernah mengalami tekanan dari Pemerintah Tiongkok karena memeluk keyakinan spiritual. Pemerintah yang menjunjung tinggi ateisme itu secara paksa melarangnya menjalankan keyakinan tersebut.
He Xingqiang, mantan guru bahasa Inggris di Tiongkok: “Saya menjalani hidup vegetarian, meditasi, dan kegiatan-kegiatan yang sangat sederhana. Beberapa anggota kelompok kami ada yang dipenjara, ada pula yang dipanggil aparat untuk ‘minum teh’ (istilah untuk interogasi informal). Saya pribadi menjalankan meditasi dan kegiatan keagamaan itu secara diam-diam, seolah-olah seperti melakukan sesuatu yang memalukan—bahkan seperti kegiatan ilegal.”
Dia mengatakan bahwa pemerintahan totaliter PKT membuat rakyat Tiongkok hidup dalam penderitaan yang dalam.
He Xingqiang: “PKT adalah organisasi jahat dan sesat. Ideologi dasarnya adalah komunisme, yang menolak keberadaan Tuhan. Karena menolak Tuhan, mereka merasa diri mereka adalah yang paling tinggi. Maka mereka merasa berhak melakukan apa saja tanpa rasa takut atau hormat kepada yang lebih tinggi. Mereka menggunakan kekuatan untuk mengendalikan pikiran rakyat Tiongkok, membuat rakyat tidak berani berpikir sendiri.”
He mengatakan secara tegas bahwa dia telah keluar dari keanggotaan organisasi-organisasi bawah PKT seperti Liga Pemuda Komunis dan Pionir Muda, yang biasanya diikuti sejak masa sekolah.
He Xingqiang: “Saya dulunya adalah anggota Pionir Muda, pernah memakai syal merah, pernah bergabung dengan Liga Pemuda. Sekarang saya ingin memutus semua hubungan dengan Partai Komunis, keluar dari Liga Pemuda dan Pionir Muda. Saya berharap rakyat Tiongkok segera sadar, melihat dengan jelas sifat jahat PKT, dan bangkit untuk menggulingkannya.”
Menurutnya, hanya dengan kehancuran PKT, rakyat Tiongkok bisa mendapatkan kebebasan sejati. Dia bahkan menulis sebuah puisi untuk mengungkapkan kebenciannya terhadap rezim tersebut:
He Xingqiang membacakan puisinya:“Lihatlah Tiongkok yang agung, dalam kekacauan luar biasa,
Negeri Huaxia yang megah, membuat para pejuang tak kenal lelah berjuang.
Sayangnya komunisme—iblis berkuasa,
PKT memerintah dengan kejahatan dan tirani.
Para pendahulu bangsa seperti Sun Yat-sen,
Dengan Tiga Prinsip Rakyat berusaha menyelamatkan Tiongkok,
Namun perjuangan itu tak bertahan lama,
Untuk menyelamatkan negeri ini, tak ada jalan lain selain menumbangkan PKT.” (jhn/yn)