EtIndonesia. Pada Jumat (9/4/2025), Israel melancarkan serangan udara di dekat istana kepresidenan Suriah, yang merupakan serangan kedua dalam minggu ini. Ketegangan antara kedua negara dengan cepat meningkat.
Pada hari yang sama, militer Suriah menempatkan pasukan di pinggiran kota Jaramana, dekat ibu kota Damaskus. Beberapa hari sebelumnya, terjadi bentrokan berdarah antara milisi pro-pemerintah dengan militan Druze di wilayah tersebut, menyebabkan puluhan korban luka dan tewas.
Akhirnya, pemerintah Suriah mencapai kesepakatan dengan komunitas minoritas Druze, di mana militer Suriah hanya akan dikerahkan di luar kota Jaramana dan tidak memasuki wilayah kota. Senjata berat militan Druze akan diserahkan kepada pemerintah Suriah.
Pada Jumat dini hari, Israel melakukan serangan udara di sekitar istana presiden Suriah. Sebelumnya, Israel memperingatkan pemerintah Suriah agar tidak mengerahkan pasukan ke desa-desa tempat komunitas Druze tinggal.
Di hari yang sama, Israel juga melanjutkan serangan udara ke wilayah Jalur Gaza, terlihat asap tebal membumbung tinggi di udara.
Sementara itu, kelompok bersenjata Houthi di Yaman mengklaim telah meluncurkan serangan rudal ke sebuah target penting di Kota Haifa, Israel.
Militer Israel menyatakan bahwa serangan dari Houthi memicu alarm pertahanan udara di beberapa wilayah utara Israel, namun rudal tersebut berhasil dihalau oleh Angkatan Udara Israel.
Secara bersamaan, pemerintah Lebanon pada Jumat memperingatkan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya agar tidak melancarkan serangan dari wilayah Lebanon, karena dapat mengganggu stabilitas nasional. Pemerintah memperingatkan akan memberikan sanksi paling keras jika dilanggar.
Beberapa minggu lalu, sejumlah militan Lebanon dan Palestina ditangkap oleh pemerintah Lebanon atas dugaan meluncurkan roket dari wilayah Lebanon ke Israel bagian utara. (Hui)
Laporan oleh Zhao Fenghua, New Tang Dynasty Television