Rudal Houthi Hampir Mengenai Bandara Israel, Tel Aviv Bersumpah Akan Membalas dengan Kekuatan Ganda

EtIndonesia. Pada  Minggu (4 Mei), pemberontak Houthi dari Yaman menembakkan sebuah rudal hipersonik ke arah Israel. Rudal tersebut jatuh di dekat bandara internasional yang sibuk di Tel Aviv, menyebabkan penerbangan sempat dihentikan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakukan tindakan balasan terhadap milisi Houthi.

Rekaman pengawas menunjukkan ledakan rudal yang menimbulkan asap hitam tebal membumbung ke udara.

 “Kamu bisa melihat lubang besar di belakang kami, diameternya mencapai puluhan meter, dan kedalamannya juga puluhan meter,” kata Komandan distrik pusat Kepolisian Israel, Yair Herzroni. 

Pada Minggu pagi, sebuah rudal balistik hipersonik jatuh di jalan raya dekat terminal utama Bandara Internasional Ben Gurion, Israel. Di lokasi terlihat puing-puing rudal dan tanah yang terhambur di jalan. Menurut otoritas darurat, ledakan ini menyebabkan 4 orang mengalami luka ringan, namun tidak ada korban jiwa atau kerusakan besar.

Saat ledakan terjadi, alarm meraung di udara bandara dan para penumpang diarahkan ke area aman. Meskipun bandara kembali beroperasi tak lama setelah penutupan sementara, sebagian besar maskapai dari Eropa dan Amerika Serikat membatalkan penerbangan mereka pada hari itu, menyebabkan banyak penumpang terlantar.

 “Saya baru saja tiba di bandara dan mendapati penerbangan saya dibatalkan. Lufthansa, Swiss Air, dan Brussels Airlines semua membatalkan penerbangannya, jadi saya tidak bisa transit,” ujar Wisatawan asal Prancis, Skayms. 

Pada hari yang sama, kelompok militan Houthi di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan rudal ke Bandara Ben Gurion tersebut.

Menurut sumber militer yang dikutip oleh The Times of Israel, sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow milik Angkatan Udara Israel dan sistem pertahanan rudal THAAD milik AS gagal mencegat rudal tersebut—sebuah kejadian yang sangat jarang terjadi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk melancarkan serangan balasan terhadap kelompok Houthi, dan juga mengeluarkan peringatan kepada Iran, yang disebut sebagai dalang di balik aksi tersebut.

 “Kami tidak akan mentolerir ini. Kami akan mengambil tindakan keras terhadap mereka (Houthi). Dan kami memberikan peringatan tegas kepada Iran: situasi ini tidak bisa terus berlanjut,” kata Netanyahu. 

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga menyatakan bahwa militer Israel akan membalas serangan ini dengan kekuatan tujuh kali lipat.

Kelompok Houthi di Yaman adalah organisasi pemberontak Syiah yang didukung oleh Iran. Sejak pecahnya perang Hamas-Israel, mereka mulai menyerang Israel dan kapal-kapal dagang di Laut Merah sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina di Gaza. Sejak Maret tahun ini, kelompok Houthi telah menjadi target serangan udara besar-besaran oleh Amerika Serikat. (Hui)

Laporan oleh Yi Jing, reporter NTD TV.

FOKUS DUNIA

NEWS