EtIndonesia. Sebuah survei mengungkapkan fakta mengejutkan: kulkas adalah tempat kedua paling kotor di rumah, hanya kalah dari lapisan silikon di kamar mandi. Meski kulkas berfungsi sebagai alat penyimpanan makanan agar tahan lebih lama, kemampuannya mencegah pembusukan tidak diiringi dengan kemampuan membunuh bakteri. Ketika berbagai bahan makanan terus keluar-masuk dalam ruang tertutup itu, aroma tercampur, risiko kontaminasi silang meningkat, dan bakteri yang tahan dingin justru berkembang lebih leluasa.
Kulkas Jadi Sarang Listeria: Bakteri yang Dapat Menyerang Otak dan Mematikan
Seperti pakaian yang bila terlalu lama dipakai akan berbau, kulkas yang jarang dibersihkan juga akan mengeluarkan aroma tak sedap. Itu bukan sekadar bau sisa makanan, melainkan hasil metabolisme bakteri yang menghasilkan gas seperti trimetilamina, hidrogen sulfida, dan metilamina, yang mempercepat proses pembusukan bahan makanan.
Konsumsi makanan yang terkontaminasi ini bisa menyebabkan infeksi bakteri patogen, dan bahayanya tak bisa dianggap sepele.
Dalam sejumlah kasus darurat di rumah sakit, pasien dilaporkan mengalami gejala seperti penglihatan kabur, sakit kepala, dan demam tinggi, yang dengan cepat berkembang menjadi kondisi koma. Hasil pemeriksaan menunjukkan, penyebabnya adalah bakteri yang masuk ke aliran darah dari usus, lalu menembus otak dan memicu radang otak.
Bakteri penyebabnya? Listeria monocytogenes — salah satu bakteri paling umum di dalam kulkas dan dikenal sangat mematikan. Di beberapa negara, tingkat kematian akibat infeksi Listeria bahkan lebih tinggi dibandingkan Salmonella dan Clostridium botulinum.
Tiga Karakter Mematikan Listeria
1. Penyebaran Luas
Listeria hidup di udara, tanah, air, hewan, dan tumbuhan—artinya bisa ditularkan dengan sangat mudah. Bukan hanya buah dan sayuran segar yang berisiko, tetapi juga produk daging olahan seperti daging rebus atau daging asap. Bahkan makanan yang tampak segar dan masih dalam masa simpan pun bisa terkontaminasi setelah dibuka kemasannya.
Artinya, selama makanan disimpan di kulkas, risiko terpapar Listeria tetap ada.
2. Bahaya Serius
Listeria sangat mudah menyerang tubuh manusia dan dapat berubah menjadi “pembunuh” setelah masuk ke makanan. Kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, lansia, atau orang dengan kekebalan tubuh rendah sangat berisiko. Gejala awal mungkin hanya sakit perut atau diare, namun dalam kasus berat bisa menyebabkan infeksi otak, keguguran, hingga kematian janin.
3. Kehidupan yang Tangguh
Listeria adalah salah satu bakteri yang paling tahan banting: tahan dingin, tahan garam, tahan asam, tahan basa. Bahkan dalam kondisi tanpa oksigen, ia tetap bisa bertahan hidup.
Penelitian menunjukkan bahwa Listeria dapat hidup hingga satu tahun dalam suhu -20°C. Tak heran jika kulkas disebut sebagai sarang alaminya.
Dua Cara Penting Menggunakan Kulkas yang Benar untuk Mencegah Infeksi
Para ahli menyebut bahwa ancaman terbesar dalam keamanan pangan bukan terletak pada bahan tambahan makanan, melainkan pada mikroorganisme patogen seperti Listeria. Konsumsi makanan mentah atau setengah matang bisa menjadi pintu masuk bakteri ini. Dan karena kulkas adalah salah satu area rawan kontaminasi, kesalahan dalam penggunaannya bisa berakibat fatal.
Berikut dua cara tepat menggunakan kulkas agar terhindar dari bahaya tersembunyi:
1. Bersihkan Secara Rutin
Kulkas yang tidak dibersihkan dalam jangka waktu lama akan menjadi tempat tumbuh suburnya bakteri. Disarankan untuk membersihkannya setidaknya setiap bulan, atau bahkan setiap minggu bila kulkas sering dipakai.
Gunakan air hangat atau larutan cuka, hindari penggunaan sabun cuci piring atau cairan disinfektan kuat yang dapat meninggalkan residu berbahaya pada makanan.
2. Atur Posisi Makanan dengan Benar
- Pisahkan makanan mentah dan matang. Makanan matang diletakkan di bagian atas, sementara makanan mentah seperti daging dan ikan di bagian bawah untuk mencegah tetesan cairan mencemari makanan lain.
- Makanan yang bersih dan kering diletakkan lebih atas, sedangkan makanan yang berisiko tinggi seperti bahan mentah diletakkan di bawah. Contohnya, roti dan buah matang sebaiknya di atas, daging segar di bawah.
- Jangan mengisi kulkas lebih dari 70% kapasitas. Ruang yang cukup memungkinkan sirkulasi udara dingin berjalan optimal, menjaga suhu stabil, dan mencegah zona suhu berbahaya.
Dengan pemahaman yang benar dan kebiasaan yang baik, kita bisa mengubah kulkas dari sarang bakteri menjadi tempat aman menyimpan nutrisi keluarga. Ingatlah bahwa kecerobohan sekecil apapun dalam menyimpan makanan bisa berdampak besar bagi kesehatan seluruh rumah tangga.(jhn/yn)