EtIndonesia. Kelompok pemberontak Houthi di Yaman pada Senin (5 Mei) menyatakan bahwa Amerika Serikat dan Israel telah membombardir kota pelabuhan Hodeidah, Yaman. Militer Israel kemudian mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan serangan udara terhadap sasaran milik Houthi di Hodeidah, sebagai balasan atas serangan rudal Houthi ke arah Bandara Internasional Ben Gurion di Israel sehari sebelumnya.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan kebakaran besar di kawasan pelabuhan Hodeidah dan sebuah pabrik semen di dekatnya. Fasilitas pelabuhan mengalami kerusakan parah. Perlu diketahui, pelabuhan Hodeidah merupakan pelabuhan penting yang menangani sekitar 80% impor pangan Yaman.
Menurut laporan AFP, militer Israel dalam pernyataannya menyebutkan bahwa jet tempur mereka menyerang target milik “rezim teroris Houthi” di sepanjang pesisir Yaman hingga ke wilayah pedalaman. Mereka juga menuding pelabuhan Hodeidah telah digunakan untuk mendistribusikan senjata dari Iran, peralatan militer, serta perlengkapan lain yang digunakan untuk tujuan terorisme.
Sebelumnya, kantor berita Houthi Saba News melaporkan bahwa pasukan AS juga melancarkan serangan udara ke ibu kota Yaman, Sanaa, serta ke jalan menuju bandara. Kementerian Kesehatan Houthi mengklaim bahwa 16 orang terluka dalam serangan tersebut.
Pada 4 Mei, pihak berwenang Israel mengkonfirmasi bahwa sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman jatuh di dekat Bandara Internasional Ben Gurion, dekat kota Tel Aviv, kota terbesar kedua di Israel.
Kelompok Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, mengklaim bahwa mereka telah menembakkan rudal balistik hipersonik.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bersumpah akan membalas dengan keras dan mengatakan, “Siapa pun yang menyerang kami, akan kami balas tujuh kali lipat.”
Militer AS sebelumnya menyatakan bahwa sejak pertengahan Maret, mereka telah menyerang lebih dari 800 target di Yaman, dan membunuh ratusan anggota Houthi, termasuk tokoh-tokoh pimpinan kelompok tersebut. (Hui)
Sumber : NTDTV.com