Akhir pekan lalu, lebih dari 3.000 orang turun ke jalan di London untuk kembali memprotes pembangunan “super kedutaan besar” Partai Komunis Tiongkok (PKT) di bekas lokasi Royal Mint (Kilang Uang Lama). Para peserta menekankan bahwa aksi ini bukan hanya soal nasib warga Tionghoa perantauan, tetapi juga merupakan peringatan akan infiltrasi PKT ke dalam masyarakat Inggris. Mantan anggota Dewan Distrik Hong Kong, Cheung Ka-lei menyerukan: “Katakan tidak pada PKT! Katakan tidak pada super kedutaan besar PKT!”
EtIndonesia. Pada 3 Mei, sekitar 3.000 orang menggelar aksi protes di London, Inggris, menentang rencana pembangunan super kedutaan besar oleh PKT.
Para demonstran juga mengadakan unjuk rasa di dekat bekas lokasi Royal Mint. Ini merupakan aksi besar kedua yang diadakan tahun ini terkait isu tersebut.
Hadir dalam aksi tersebut antara lain tokoh-tokoh dari komunitas Hong Kong, seperti Chung Kim-wah (鍾劍華) yang menggagas “Proyek Survei Opini Warga Hong Kong di Dalam dan Luar Negeri”, jurnalis Wu Chi-sum (吳志森), mantan anggota LegCo Lee Wing-tat (李永達), mantan anggota dewan distrik Cheung Ka-lei, serta anggota parlemen Inggris Samuel Chan (吳兆康).
“Apakah kita ingin kantor polisi luar negeri? Tidak! Apakah kita ingin lembaga mata-mata? Tidak! Apakah kita ingin negara bergantung pada para diktator? Tidak!,” ujar anggota Parlemen Inggris dan mantan anggota dewan distrik Hong Kong, Samuel Chan.
Samuel Chan menyampaikan bahwa pemerintah Inggris sedang mengambil langkah-langkah. Dewan Wilayah Wokingham pada bulan April telah mengesahkan mosi menentang pembangunan super kedutaan tersebut; satu dewan wilayah lainnya juga secara tegas menyatakan penolakan.
Kekhawatiran publik pun meningkat terkait potensi infiltrasi Beijing ke institusi-institusi di Inggris. Sebelum unjuk rasa dimulai, pihak kepolisian awalnya telah memberikan izin bagi para peserta untuk melintasi London Bridge. Namun demikian, satu jam sebelum acara dimulai, rute diubah hanya mengitari area sekitar Royal Mint. Pihak penyelenggara mencurigai bahwa perubahan mendadak ini bertujuan untuk mengurangi perhatian publik terhadap aksi tersebut.
Tiga bulan sebelumnya, sekitar 4.000 orang menggelar aksi protes di berbagai wilayah Inggris. Badan intelijen Inggris juga pernah mengungkap bahwa lokasi tersebut berada di atas jalur kabel komunikasi penting bawah tanah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa keberadaan super kedutaan PKT bisa membahayakan keamanan nasional Inggris serta memudahkan PKT untuk menyusup ke distrik finansial terdekat guna melakukan tekanan ekonomi.
Samuel Chan menegaskan bahwa warga Hong Kong akan terus melanjutkan perjuangan mereka dalam beberapa bulan mendatang. (Hui)
Laporan dari wartawan NTDTV An Qi, Xiao Jing, dan Jiang Diya