Video: Mobil Xiaomi Dituding Lakukan Promosi Palsu, Lebih dari 300 Pemilik Ajukan Pengembalian Unit

EtIndonesia. Baru-baru ini, mobil Xiaomi SU7 Ultra terjerat dalam kontroversi “promosi palsu”, memicu ketidakpuasan dari banyak pemilik kendaraan. Lebih dari 300 pemilik mobil secara kolektif menuntut hak mereka dan meminta pengembalian unit.

Sejumlah calon pemilik Xiaomi SU7 Ultra menyatakan bahwa mereka telah mengeluarkan 42.000 yuan untuk memilih opsi tambahan berupa kap mesin depan dengan dua saluran udara berbahan serat karbon. Namun, efektivitas aliran udaranya dinilai sangat kurang, sehingga mereka menuding Xiaomi melakukan “promosi palsu” dan menuntut pengembalian unit.

Xiaomi sebelumnya mengklaim bahwa kap mesin serat karbon dengan dua saluran udara tersebut memiliki “desain aerodinamis yang meniru kendaraan prototipe” serta “fungsi bantu pendinginan dan pengaliran udara”. Namun, berdasarkan uji coba pengguna, bagian dalam kap tersebut ternyata sama sekali tidak memiliki struktur pengalir udara dan hanya mengurangi bobot sekitar 1,3 kg — sangat jauh dari klaim fungsional yang disampaikan.

“Saya memesan Xiaomi SU7 Ultra pada 27 Februari 2025, dan memilih opsi tambahan kap mesin depan serat karbon senilai 42.000 yuan . Saat itu saya tertarik dengan promosi resmi Xiaomi, baik karena tampilannya yang keren maupun karena diyakini memiliki fungsi nyata. Selain itu, staf penjual Xiaomi menyampaikan bahwa modifikasi setelah pembelian tidak memungkinkan, jadi saya memilih opsi tersebut saat pemesanan,” kata Liu Heng (nama samaran), salah satu calon pemilik SU7 Ultra, kepada media Yicai (First Financial).

Liu menjelaskan, pada akhir April, setelah ada pemilik SU7 Ultra yang membongkar bagian depan mobil, diketahui bahwa kap mesin tersebut hanya memiliki dua lubang pada bagian luar tanpa struktur apapun di dalamnya. Kompartemen bagasi depan yang sebelumnya ada telah diganti dengan sebuah penutup dan penyangga plastik, dan struktur di bawahnya hampir sama dengan versi standar. Fungsi aktual sangat berbeda dari yang dijanjikan.

Menanggapi protes para pemilik mobil, pada malam 7 Mei, pihak Xiaomi Auto secara terbuka meminta maaf dan menawarkan kompensasi berupa 20.000 poin (senilai sekitar 2.000 yuan). Namun, banyak pemilik menilai solusi tersebut tidak memadai.

Seorang pemilik SU7 Ultra mengunggah pernyataan di media sosial, menuntut pengembalian penuh uang muka senilai 20.000 yuan. Dia menyatakan akan menempuh jalur hukum jika Xiaomi menolak.

Video yang beredar menunjukkan bahwa sejumlah pemilik SU7 Ultra telah membentuk grup untuk memperjuangkan hak mereka dan menuntut pengembalian mobil tanpa potongan.

Menurut laporan Yicai, jumlah pemilik yang menuntut sudah melebihi 300 orang.

Kasus ini pun masuk ke daftar trending topic. Seorang warganet bertanya: “Bagaimana cara masuk grup? Saya juga mau minta pengembalian mobil!!”

Ada pula yang mengeluhkan: “20 ribu poin cuma setara 2.000 yuan , sulit diterima.”

Belakangan, Xiaomi Auto terus diterpa masalah. Pada malam 29 Maret lalu, sebuah mobil Xiaomi SU7 terbakar setelah menabrak pembatas jalan beton di jalan tol Provinsi Anhui. Tiga mahasiswi di dalam mobil tewas dalam kejadian tersebut. Saat kecelakaan terjadi, kendaraan dalam mode mengemudi bantuan cerdas.

Penanganan Xiaomi terhadap insiden ini memicu kecaman publik dan menimbulkan keraguan terhadap keamanan mobil Xiaomi. Akibatnya, harga saham Xiaomi anjlok 5,59% dalam satu hari, dengan kapitalisasi pasar hilang hingga 80 miliar dolar Hong Kong.

Lebih dari satu bulan kemudian, Xiaomi Auto kembali terseret dalam kontroversi “promosi palsu”, memicu gejolak opini publik. Pada pukul 6 pagi tanggal 10 Mei, Ketua Xiaomi Lei Jun menulis di Weibo: “Lebih dari satu bulan terakhir ini adalah masa tersulit sejak saya mendirikan Xiaomi.”(hui/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS