Kebiasaan Buruk Saat di Toilet Ini Jauh Lebih Jorok dari Tidak Cuci Tangan

EtIndonesia. Pagi ini, saat saya duduk di atas toilet, algoritma media sosial dengan “presisi tinggi” merekomendasikan saya sebuah video berjudul: “Flush Toilet Wajib Tutup Penutupnya!”

Isi videonya mengatakan bahwa jika menyiram toilet tanpa menutup penutupnya, maka bakteri bisa terpercik ke udara dan melayang-layang hingga 90 menit!

Gila, saya sudah hidup selama ini dan belum pernah sekalipun menutup penutup toilet saat menyiram…

Kalian gimana?

Saya yakin saya bukan satu-satunya yang seperti itu!

Kalau isi video itu benar, berarti selama ini kita sudah menghirup entah berapa banyak bakteri! Apakah ini membahayakan kesehatan? Dan, benarkah ini semua?

Saya langsung cari berbagai referensi ilmiah. Yuk, simak bersama!

Seberapa “jorok” menyiram toilet tanpa menutup penutupnya?

Buat kamu yang sama seperti saya, selalu menyiram toilet tanpa menutup penutupnya—sayangnya, isi video itu memang benar adanya.

Sebuah studi ilmiah berjudul “Potential for aerosolization of Clostridium difficile after flushing toilets: the role of toilet lids in reducing environmental contamination risk” menyebutkan bahwa:

Tidak menutup penutup toilet saat menyiram bisa menyebarkan superbakteri Clostridium difficile melalui udara.

Sekilas tentang Clostridium difficile (C. difficile):

Bakteri ini secara alami terdapat di tanah, rumput kering, pasir, feses manusia dan hewan seperti sapi, keledai, anjing, hingga tikus. Dalam kondisi normal, keberadaannya di usus manusia tidak berbahaya.

Namun, jika seseorang mengonsumsi antibiotik atau memiliki daya tahan tubuh rendah, bakteri ini bisa berkembang biak tak terkendali dan menghasilkan toksin penyebab diare, mual, demam, bahkan bisa memicu radang usus besar atau megakolon toksik.

Peneliti menguji dua jenis toilet dan menganalisis jumlah bakteri yang melayang di udara setelah penyiraman, pada tiga titik tinggi:

  • sejajar dudukan,
  • 10 cm di atas dudukan,
  • 25 cm di atas dudukan.

Hasilnya:

  • Dalam 30 menit pertama setelah menyiram toilet TANPA menutup penutupnya:
    • Udara di ketinggian dudukan toilet mengandung rata-rata 35 koloni C. difficile.
    • 10 cm di atas terdeteksi 6 koloni.
    • 25 cm di atas masih ada 7 koloni.

Beberapa dari kalian mungkin berpikir: “Oke, itu di 30 menit pertama, kalau lebih lama gimana? 

Bakterinya hilang?”

Ternyata tidak!

Walau jumlahnya menurun seiring waktu, setelah 90 menit pun, udara di 25 cm atas toilet masih mengandung bakteri. Bahkan, lantai, tangki air, dan dudukan toilet pun juga tercemar.

Apa bedanya kalau penutup toilet ditutup?

Studi menunjukkan bahwa menutup penutup toilet saat menyiram secara signifikan mencegah penyebaran bakteri ke lingkungan sekitar.

Meski riset terbaru tahun 2023 menyebut bahwa penutup toilet hanya menghalangi sebagian bakteri dan kurang efektif terhadap virus, tetap saja: lebih baik ditutup daripada tidak sama sekali!

Selain menutup penutup toilet, hal-hal ini juga penting saat memakai toilet:

1. Disarankan pria buang air kecil sambil duduk (terutama di toilet bersama)

Banyak pria enggan buang air kecil sambil duduk karena merasa tidak nyaman, kurang “macho”, atau bahkan menganggapnya tidak sehat.

Tapi fakta ilmiah berkata lain.

Sebuah studi berjudul “Evaluation of Impact of Voiding Posture on Uroflowmetry Parameters in Men” mengamati 740 pria berusia 18–77 tahun, baik yang sehat maupun yang memiliki pembesaran prostat.

Hasilnya:

  • Pada pria di atas 50 tahun, buang air kecil sambil duduk secara signifikan mengurangi sisa urine di kandung kemih.
  • Setiap penambahan 10 ml sisa urine, risiko infeksi saluran kemih (ISK) meningkat 5%.
  • Duduk membantu melonggarkan otot panggul → pembuangan lebih maksimal.

Dan yang terpenting:

Duduk tidak mengganggu kesehatan pria sehat. Tidak memengaruhi prostat maupun fungsi seksual.

Alasan kedua (yang juga sangat penting): demi orang lain di rumah, khususnya perempuan.

Karena saat buang air kecil sambil berdiri, cipratan mikroskopis tak terhindarkan—menyebar ke:

  • lantai kamar mandi,
  • dinding,
  • tepi toilet.

Perempuan lebih rentan ISK karena uretra yang pendek dan dekat dengan anus. Maka, jika tinggal serumah dengan perempuan, lebih baik duduk.

2. Jangan menyiram saat masih di atas toilet

Banyak orang menyiram saat masih duduk karena merasa toilet bau dan ingin cepat “mengusir” baunya.

Tapi ini berisiko.

Saat air berputar menyiram, percikan kecil bisa mengenai organ intim, yang berisiko memicu infeksi saluran kemih atau iritasi.

3. Jangan menyiram pakai air dari ember

Ini sering dilakukan dengan alasan menghemat air. Tapi tahukah kamu:

  • Arah dan kekuatan aliran air dari ember tidak konsisten.
  • Bisa tidak bersih maksimal → bakteri menumpuk.
  • Berpotensi merusak sistem pipa dalam jangka panjang.

4. Setelah menggunakan toilet, WAJIB cuci tangan

Meski diajarkan sejak kecil, kenyataannya hanya 67% orang yang benar-benar cuci tangan setelah dari toilet.

Meski merasa “nggak nyentuh apa-apa”, tanganmu tetap bisa tertempel bakteri di udara dan menularkannya ke:

  • ponsel,
  • gagang pintu,
  • meja makan,
  • bahkan makanan!

Akibatnya bisa menyebabkan: diare, mual, muntah, sakit perut.

5. Gunakan pelapis dudukan toilet sekali pakai saat di toilet umum

Toilet umum rentan kotor dan jarang dibersihkan.

Pelapis dudukan sekali pakai dapat:

  • Mengurangi kontak langsung kulit dengan dudukan,
  • Meminimalisir risiko infeksi dari permukaan yang terkontaminasi.

Toilet Wajib Dibersihkan Rutin!

Mungkin kamu mulai berpikir:v”Kalau tutup toilet aja nggak bisa menghalangi virus, buat apa ditutup?”

Tenang—pembersih toilet bisa!

Riset menunjukkan:

  • Pembersih toilet bisa mengurangi virus hingga 99% di dalam toilet.
  • Bahkan sikat toilet pun bersih dari virus sampai 97.64% setelah dibersihkan dengan disinfektan.

Maka, bersihkan toilet secara rutin!

Seberapa sering?

Idealnya: minimal 1 kali seminggu secara menyeluruh.

Jangan lupa bersihkan juga:

  • Lingkar dudukan,
  • Tombol flush,
  • Dinding luar toilet,
  • Sikat toilet itu sendiri.

Catatan Penting!

Beberapa disinfektan mengandung PHMG-P (Polyhexamethylene guanidine phosphate) yang berpotensi berdampak negatif pada kesehatan dalam jangka panjang.

Jadi saat membersihkan toilet:

  • Pakai sarung tangan,
  • Hindari kontak langsung dengan kulit,
  • Selalu ventilasi ruangan selama dan setelah membersihkan.

Kesimpulan:

Menutup penutup toilet saat menyiram memang terlihat sepele, tapi punya dampak besar terhadap kesehatan. Ditambah dengan kebiasaan baik lainnya seperti cuci tangan dan rutin membersihkan toilet, kamu bisa menghindari banyak risiko infeksi.

Kalau kamu punya tips lain dalam menggunakan toilet yang sehat dan higienis, silakan bagikan di kolom komentar! (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS