Seiring memanasnya situasi di Laut Tiongkok Selatan, Amerika Serikat dan Filipina mempererat kerja sama militer guna merespons aksi ekspansionis Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok). Dalam latihan gabungan besar “Balikatan” yang digelar baru-baru ini, militer AS untuk pertama kalinya secara terbuka mengakui bahwa sejak tahun 2022, pasukan HIMARS telah secara bergilir ditempatkan secara jangka panjang di Filipina.
EtIndonesia. Latihan militer gabungan besar “Balikatan” antara AS dan Filipina yang berlangsung selama tiga minggu, berakhir pada Jumat (9 Mei) lalu, melibatkan 9.000 tentara AS dan 5.000 tentara Filipina. Sebanyak 260 tentara Australia serta satuan kecil dari Jepang, Inggris, Prancis, Kanada, dan negara lainnya juga turut ambil bagian dalam latihan pertahanan pulau.
Menurut media militer resmi AS Stars and Stripes, Pasukan Tugas Multidomain Pertama Angkatan Darat AS pada 28 April melakukan latihan tembak langsung di pantai barat Pulau Palawan, Filipina, dengan menembakkan enam peluncur roket HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System) ke arah Laut Tiongkok Selatan, menunjukkan potensi kemampuan anti-kapal.
Pulau Palawan yang memiliki posisi strategis ini kerap menjadi titik konflik antara penjaga pantai PKT dan Filipina akibat klaim wilayah laut.
Dalam laporan tersebut, militer AS untuk pertama kalinya mengungkap bahwa sejak 2022, batalyon artileri lapangan di bawah Pasukan Tugas Multidomain telah secara rutin ditempatkan di Filipina, bergiliran dua hingga tiga kali setahun, dengan masa tinggal selama 30 hingga 60 hari tiap kali penempatan.
Latihan kali ini memberikan pengalaman nyata bagi pasukan HIMARS untuk melakukan penempatan di medan berat, serta melatih kemampuan mobilisasi dan transportasi lintas matra (darat, laut, dan udara), yang berguna untuk menghadapi potensi konflik regional.
Faktanya, beberapa latihan gabungan AS-Filipina tahun ini berfokus pada pulau-pulau dan provinsi yang mengarah ke Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan, menyoroti kemungkinan peran strategis Filipina dalam potensi konflik di Selat Taiwan.
Pada 12 Mei, militer Republik Tiongkok (Taiwan) untuk pertama kalinya melakukan uji coba peluncuran sistem roket HIMARS yang diberikan oleh Amerika Serikat di Pangkalan Jiupeng, Pingtung. Sistem ini memiliki jangkauan yang dapat mencakup wilayah pesisir Fujian, dan diharapkan mampu menyerang target di dalam wilayah Tiongkok daratan jika konflik di Selat Taiwan pecah. (Hui/asr)
Laporan oleh Guo Yuexi, wartawan NTDTV di Amerika Serikat