Baru-baru ini, The World Organisation to Investigate the Persecution of Falun Gong atau Organisasi Internasional Penyelidikan Penganiayaan terhadap Falun Gong (WOIPFG) merilis sebuah laporan yang memuat banyak bukti, mengungkap bahwa rezim Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok / PKT) tengah mengindustrialisasi praktik pengambilan organ secara hidup-hidup melalui inisiatif “Belt and Road” (Satu Sabuk Satu Jalan), yang kini telah menjadi ancaman nyata bagi umat manusia secara global
EtIndonesia. “Baru-baru ini, WOIPFG menerbitkan laporan investigasi yang mengungkap bahwa PKT memanfaatkan platform “Belt and Road”-nya untuk secara sistematis menyebarkan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pengambilan organ dari tubuh manusia yang masih hidup ke komunitas internasional. Praktik keji ini tidak hanya menargetkan praktisi Falun Gong dan warga Tiongkok, namun kini mulai mengancam keselamatan warga negara dari negara-negara lain,” ujar reporter NTD, Yu Liang.
Ketua WOIPFG, Wang Zhiyuan: “Karena bisnis ini sangat menguntungkan — keuntungannya luar biasa besar — maka mereka menjadikannya salah satu proyek ‘Belt and Road’ dan memperluasnya ke kota-kota di sepanjang jalur tersebut. Misalnya, sekarang banyak orang tahu tentang kawasan penipuan daring di Myawaddy, Myanmar — itu terkait dengan Tiongkok dan PKT.”
Wang menjelaskan bahwa sejak tahun 2000, PKT menggunakan seluruh kekuatan negara untuk menculik dan mengambil organ dari rakyat Tiongkok secara diam-diam. Mereka juga menjadikan rumah sakit di Beijing, Guangzhou, Guangxi, Xi’an, Yunnan, dan wilayah lainnya sebagai rumah sakit utama untuk proyek transplantasi organ internasional dalam kerangka “Belt and Road”. Misalnya, Rumah Sakit Umum Pertama Kota Kunming telah menandatangani perjanjian kerja sama transplantasi organ dengan Laos, Pakistan, dan Spanyol.
Wang Zhiyuan: “Di Tiongkok, mendapatkan organ sangat cepat dan harganya sangat murah. Warga dari Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, negara-negara Arab, dan bahkan Taiwan datang ke Tiongkok untuk transplantasi organ dalam jumlah besar.”
Laporan WOIPFG juga menunjukkan bahwa antara Juli 2015 hingga September 2018, sedikitnya 280 warga Taiwan telah menjalani transplantasi organ di daratan Tiongkok.
Saat ini, PKT sedang memanfaatkan kebijakan khusus zona perdagangan bebas Hainan untuk membangun pusat industri transplantasi organ internasional terpadu yang mencakup layanan medis, pariwisata, dan rehabilitasi.
Wang juga menekankan bahwa pengesahan Undang-Undang Larangan Pengambilan Organ Hidup oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS minggu lalu adalah tonggak sejarah penting. Setelah menjadi hukum, hal ini diharapkan akan mendorong lebih banyak negara untuk bersama-sama menindak industri transplantasi ilegal global yang dikendalikan oleh PKT.
Wang Zhiyuan: “Saat ini sudah ada 20 negara yang membuat undang-undang untuk mencegah warganya pergi ke Tiongkok untuk transplantasi. Dunia seharusnya bersatu untuk mengepung dan membongkar PKT, serta mengadili semua pelaku kejahatan pengambilan organ secara paksa di pengadilan. Ini adalah kewajiban umat manusia.” (Hui)
Laporan oleh wartawan NTD: Yu Liang, Chen Shengxu, dan Shang Jing dari New York