EtIndonesia. Pemerintah Amerika Serikat menunda pemberlakuan aturan “Penyebaran Kecerdasan Buatan (AI)” yang semula dijadwalkan berlaku pada 15 Mei 2025. Bersamaan dengan itu, Washington mengeluarkan tiga pedoman baru untuk melawan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Departemen Perdagangan AS merilis tiga arahan terbaru sebagai bagian dari strategi tersebut, antara lain: penggunaan chip Ascend milik Huawei di mana pun di dunia dianggap melanggar peraturan ekspor AS; serta penggunaan chip AI buatan AS untuk melatih model AI Tiongkok akan menimbulkan risiko hukum.
Dalam siaran pers, Departemen Perdagangan AS menyatakan bahwa jika aturan “Penyebaran Kecerdasan Buatan” diberlakukan seperti rencana awal, hal itu akan memberi tekanan pada inovasi AS, menambah beban kepatuhan yang berat bagi perusahaan, dan mungkin merusak hubungan diplomatik dengan sejumlah negara sahabat.
Wakil Menteri Biro Industri dan Keamanan (BIS) Departemen Perdagangan AS, Jeffery Kessler, mengatakan bahwa aturan pengendalian global yang sebelumnya dirancang secara menyeluruh itu “dirancang dengan buruk dan kontraproduktif.” Ia menambahkan bahwa kebijakan baru bersifat “berani dan inklusif”, akan bekerja sama dengan mitra internasional yang dapat dipercaya untuk memimpin inovasi global, sekaligus mencegah teknologi canggih jatuh ke tangan kekuatan bermusuhan.
Dilaporkan, kebijakan baru ini akan beralih ke model perjanjian bilateral, di mana AS akan melakukan negosiasi satu per satu dengan negara-negara berbeda mengenai ekspor chip AI.
Pada saat yang sama, Departemen Perdagangan AS mengumumkan tiga pedoman terbaru dalam melawan PKT:
- Penggunaan chip Ascend milik Huawei di mana pun di dunia melanggar peraturan ekspor AS;
- Penggunaan chip AI buatan AS untuk melatih model AI Tiongkok akan menghadapi risiko hukum;
- Memperkuat keamanan rantai pasokan untuk mencegah PKT mendapatkan chip AS melalui negara ketiga.
David Sacks, Direktur Urusan AI dan Aset Digital Gedung Putih yang ditunjuk oleh Trump, dalam pidatonya di Forum Investasi AS–Arab Saudi baru-baru ini mengatakan bahwa Amerika akan kembali ke jalur keterbukaan teknologi dan kerja sama internasional untuk melawan pengaruh strategis global Tiongkok dalam bidang AI.
“Presiden menantang kami, menugaskan kami, agar Amerika harus menang dalam persaingan AI ini. Bagaimana cara kita menang? Jawabannya adalah: Amerika harus membangun ekosistem kolaborasi terbesar,” katanya. (Hui)
Laporan oleh Zhang Qin, NTDTV