Ketegangan di Selat Taiwan terus meningkat, dan rencana PKT untuk menyerang Taiwan secara militer kembali terungkap. Media Jepang menemukan bahwa tentara PKT telah membangun sebuah kota di gurun Mongolia Dalam yang dibuat menyerupai kawasan Bo’ai di Taipei, lokasi Istana Kepresidenan Taiwan. Para ahli memperkirakan langkah ini bertujuan untuk melatih pasukan PKT mengenali medan, sehingga saat menyerang Taiwan mereka bisa dengan cepat menguasai istana presiden.
EtIndonesia. Japan News Network baru-baru ini merilis sebuah video berdurasi sekitar 13 menit yang menyebutkan bahwa dalam citra satelit Google dari tahun lalu, tampak strategi militer PKT untuk menyerang Taiwan. Di gurun Mongolia Dalam terlihat sebuah kota kecil lengkap dengan jalan dan berbagai bangunan.
Secara resmi, lokasi ini dinamakan “Lapangan Tembak Zuo Qi, Alxa, Mongolia Dalam”, namun jurnalis Jepang yang membandingkannya menemukan bahwa kota kecil ini sebenarnya adalah tiruan dari kawasan di Taipei. Model tiruannya adalah kawasan Bo’ai di sekitar Istana Kepresidenan Taiwan. Bila dibandingkan dengan peta online Taipei, terlihat bahwa tata letak jalan di kedua tempat sangat mirip.
Wartawan Jepang yang baru-baru ini melakukan kunjungan ke kawasan Bo’ai di Taipei menemukan bahwa di sepanjang jalan terdapat banyak kantor lembaga penting Taiwan, termasuk Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kehakiman, dan di ujungnya adalah Istana Kepresidenan.
Selain kunjungan langsung, wartawan juga menggunakan alat pengukur jarak dan menemukan bahwa panjang total jalan di kawasan Bo’ai Taipei adalah 973 meter, sementara di versi tiruan di Mongolia Dalam hanya berbeda 2 meter, yakni 971 meter.
Mengenai tujuan pembuatan replika kawasan Bo’ai ini, Zhong Zhidong, peneliti di Institut Riset Keamanan Nasional Taiwan, mengatakan kepada media Jepang bahwa PKT membangun kawasan tiruan ini untuk membiasakan tentaranya dengan lingkungan sekitar Istana Kepresidenan Taiwan, sehingga saat melancarkan serangan, mereka dapat dengan cepat mencapai lokasi dan melumpuhkan lembaga pemerintahan Taiwan.
Zhong juga menyebutkan bahwa di depan Monumen Chiang Kai-shek terdapat Lapangan Liberty seluas 250.000 meter persegi, sebuah area terbuka yang sangat luas. Jika pasukan terjun payung PKT mendarat di sana, area tersebut cukup untuk menampung satu kesatuan militer penuh. Setelah mendarat, pasukan PKT bisa segera bergerak menuju Istana Kepresidenan.
Ia menegaskan bahwa citra satelit ini sekali lagi membuktikan bahwa Istana Kepresidenan Taiwan adalah target utama dalam rencana serangan PKT ke Taiwan.
Selain itu, jurnalis Jepang juga menemukan bahwa di Pelabuhan Pulau Shangchuan, Kota Jiangmen, Provinsi Guangdong, terdapat sejumlah kapal nelayan besar yang dilengkapi dengan meriam air bertekanan tinggi. Seorang awak kapal mengungkapkan bahwa kapal-kapal ini selain digunakan untuk menangkap ikan, juga memiliki fungsi sebagai kapal milisi.
Pakar militer Jepang Kohara Bonsai menganalisis bahwa jika Taiwan diserang, kapal-kapal milisi ini kemungkinan besar akan menjadi yang pertama bergerak, menggunakan kedok sebagai aktivitas sipil untuk melakukan gangguan terhadap Taiwan, serta menghambat campur tangan militer Amerika Serikat. (Hui)
Sumber : NTDTV.com