Anggota Parlemen AS dan Eropa Keluarkan Pernyataan Bersama: Peringatkan Upaya Tiongkok Memecah Belah Negara-negara Demokratis

EtIndonesia. Komite Terpilih DPR AS tentang PKT mengadakan pertemuan meja bundar dengan delegasi dari Aliansi Antar-Parlemen tentang Tiongkok (IPAC) minggu ini dan mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam upaya PKT untuk merusak tatanan global, menekankan bahwa negara-negara demokrasi harus bersatu untuk menghadapi otoritarianisme, dan dengan jelas menyatakan dukungan bagi Taiwan sebagai “mercusuar demokrasi” dan “mitra penting Amerika Serikat.”

Delegasi IPAC yang hadir dalam pertemuan tersebut berasal dari berbagai negara demokratis, termasuk Inggris, Slovakia, Jerman, dan Belanda. Pertemuan dipimpin oleh John Moolenaar bersama anggota senior DPR AS Raja Krishnamoorthi, yang juga merupakan anggota IPAC.

Selain itu, sejumlah anggota dari Komisi Eksekutif Kongres AS untuk Tiongkok (CECC) juga turut ambil bagian dalam diskusi meja bundar ini.

Dalam pernyataan bersama yang diumumkan pada Jumat, 23 Mei, dibahas sejumlah isu penting, termasuk strategi untuk menghadapi ekspansi otoritarianisme, masalah keamanan dan perdagangan global, serta bentuk dukungan terhadap Taiwan.

Tiongkok Dianggap Berusaha Memecah Belah Negara-Negara Demokratis, Dunia Harus Bersatu

Dalam pernyataannya, Moolenaar menegaskan:

“PKT tengah meningkatkan upayanya untuk memecah belah negara-negara demokratis dan memanfaatkan celah di antara kita. Inilah alasan mengapa pertemuan meja bundar IPAC hari ini sangat penting.”

Dia menambahkan bahwa melalui persatuan lintas Atlantik, negara-negara demokratis dapat bersama-sama melindungi institusi dan nilai-nilai bersama, serta memastikan bahwa tatanan internasional abad ke-21 dipimpin oleh negara-negara bebas—bukan oleh rezim otoriter.

Anggota parlemen Belanda sekaligus salah satu ketua IPAC, Jan Paternotte, menyampaikan hal senada:“Ketika negara-negara demokratis terpecah, agresi dari rezim otoriter akan semakin merajalela.”

Dia juga menekankan bahwa komitmen bersama ini mencerminkan tekad bulat para legislator di kedua sisi Atlantik dalam membela kebebasan dan melawan infiltrasi yang dilakukan oleh PKT.

Selain Moolenaar dan Krishnamoorthi, pernyataan ini juga ditandatangani oleh sejumlah anggota Kongres AS lainnya, termasuk Neal Dunn, Dusty Johnson, dan Dan Newhouse.

Isi Lengkap Pernyataan Bersama

  • Sebagai anggota Aliansi Antar-Parlemen untuk Kebijakan Tiongkok (IPAC), Komite Khusus DPR AS untuk Partai Komunis Tiongkok, serta Komisi Eksekutif Kongres AS untuk Tiongkok (CECC), kami kembali menegaskan komitmen bersama kami untuk terus memperkuat kerja sama antarnegara demokratis dalam menghadapi tantangan yang semakin serius dari Tiongkok di bawah kendali Partai Komunis.
  • PKT saat ini tengah melakukan serangkaian langkah sistematis yang bertujuan untuk merusak sistem demokrasi, menekan masyarakat terbuka, serta memaksakan kehendaknya kepada berbagai negara melalui campur tangan asing, investasi strategis, dan tindakan militer agresif. Tindakannya di Selat Taiwan, dukungan terhadap Rusia dalam perang di Ukraina, aktivitasnya di kawasan Indo-Pasifik, serta pengaruhnya di berbagai lembaga internasional mencerminkan niat mereka untuk merongrong tatanan global yang telah menopang stabilitas dunia selama beberapa dekade.
  • Di tengah kebangkitan otoritarianisme, tidak boleh ada perpecahan di antara negara-negara demokratis. Karena itu, kami berkomitmen untuk memperdalam kerja sama lintas Atlantik maupun lintas kawasan demi menjaga nilai-nilai bersama, memperkuat ketahanan kolektif, dan memastikan bahwa dunia bebas bersatu dalam mempertahankan perdamaian dan tatanan internasional yang berdasarkan aturan.
  • Ini adalah tantangan lintas generasi. Namun, dengan sikap yang tegas dan tekad yang bulat, kita dapat menghadapi ancaman ini bersama-sama—dan mewariskan kebebasan serta keamanan kepada generasi masa depan.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS