Intelijen PKT Diduga Menyusup Bersama Imigran Ilegal Lewat Kanada Masuk AS

Lembaga think tank Amerika Serikat, Center for Immigration Studies (CIS), mengeluarkan peringatan bahwa imigran ilegal asal Tiongkok kini menyusup ke Amerika Serikat melalui perbatasan utara dari Kanada, dan rezim Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok / PKT) kemungkinan memanfaatkan kesempatan ini untuk menyelundupkan agen intelijen atau elemen berbahaya lainnya ke dalam negeri.

EtIndonesia. Direktur Eksekutif CIS Mark Krikorian pada 22 Mei, dalam sebuah wawancara menyatakan bahwa, seiring makin ketatnya penjagaan di perbatasan selatan AS, arus imigrasi ilegal dari Tiongkok kini semakin menonjol di perbatasan utara.

Imigran ilegal asal Tiongkok umumnya memasuki Kanada dengan visa pelajar atau visa turis, lalu memanfaatkan jaringan komunitas Tionghoa lokal dan jalur penyelundupan untuk mendekati perbatasan Amerika Serikat.

Mantan pengacara Beijing, Lai Jianping mengatakan :  “PKT mengirim orang untuk menyusup ke AS sebagai agen rahasia atau untuk melakukan sabotase—ini adalah strategi atau kebijakan jangka panjang mereka. Sekarang perbatasan selatan AS makin diperketat dan sulit ditembus, maka mereka mengalihkan operasi ke perbatasan utara.”

Amerika Serikat dan Kanada memiliki garis perbatasan sepanjang hampir 9.000 kilometer yang sebagian besar tidak dijaga, dan Presiden Trump telah menuduh bahwa sejumlah besar imigran ilegal dan narkoba mengalir masuk AS melalui Kanada.

Lai Jianping melanjutkan: “Kota Vancouver dan Toronto memiliki komunitas Tionghoa yang besar, ini memberikan kondisi yang sangat menguntungkan dan nyaman bagi PKT untuk mengirim agen-agen mereka masuk ke Amerika Serikat dengan menjadikan Kanada sebagai batu loncatan.”

Menurut data dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP), dari Oktober 2024 hingga saat ini, jumlah warga negara Tiongkok yang masuk secara ilegal melalui perbatasan utara mencapai 4.042 orang. Selama tahun fiskal 2024, total jumlahnya adalah 12.414 orang.

 “Imigran ilegal ini, baik yang hanya menyelundup masuk atau merupakan agen intelijen yang dikirim dari Tiongkok, sangat sulit untuk dideteksi oleh pihak Amerika. Mereka bisa melakukan berbagai tindakan, seperti pembunuhan, infiltrasi, sabotase terhadap tatanan sosial, atau merusak sistem keuangan AS,” ujar Peneliti di Institut Riset Pertahanan dan Keamanan Nasional Taiwan, Shen Mingshi.

“Dalam jangka panjang, setelah mereka mendapatkan status hukum di AS, mereka bisa menjadi agen tidur atau ‘kolom kelima’ di dalam negeri. Oleh karena itu, AS harus melihat masalah penyusupan ilegal ini dari sudut pandang keamanan nasional,” lanjutnya. (Hui)

Laporan oleh jurnalis NTD Li Yun dan Qiu Yue

FOKUS DUNIA

NEWS